Minggu, 15 September 2013 21:06:00
Ratusan personel TNI dan polisi berjaga di sejumlah desa yang ditinggalkan warganya mengungsi, menyusul letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, Minggu (15/9). Mereka dibantu para pemuda setempat.
"Masih ada beberapa warga yang bertahan di desa-desa sekitar lereng Gunung Sinabung. Mereka masih muda dan punya fisik kuat untuk menjaga desanya. Mereka juga dibantu aparat TNI dan kepolisian," kata Dandim 0205 Tana Karo, Letkol (Kav) Prince Meyer Putong di posko penanganan bencana di kompleks Kantor DPRD Karo di Kabanjahe.
Dia memaparkan, TNI mengerahkan 186 personel untuk membantu pengamanan, evakuasi, pendataan dan pengiriman bantuan kepada para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung. Sebanyak 100 di antaranya berasal dari Kodim 0205 Tana Karo, sisanya dari Batalyon 125/Simbisa.
Personel TNI ini memperkuat ratusan personel Polres Karo. "Kita juga terus berkoordinasi dengan Pemda dan BNPB yang sudah mendirikan tenda, dapur umum dan mobil komunikasi," jelas Meyer.
Sementara itu, Kepala BPBD Sumut Asren Nasution mengatakan, tremor terus terjadi di Gunung Sinabung. "Kondisinya naik turun, tak bisa diprediksi. Pos pemantau akan terus menginformasikan kepada kita," jelasnya.
Dia memaparkan, penanganan dampak erupsi Gunung Sinabung dilakukan Pemkab Karo, karena mereka belum memiliki BPBD. BPBD Sumut hanya melakukan pendampingan.
Asren memaparkan, warga dalam radius 3 km dari puncak gunung masih tetap diimbau untuk terus berada di lokasi pengungsian. "Jika kondisi nanti normal, maka Pemkab yang akan menyampaikan kepada warga untuk kembali ke rumah masing-masing," jelasnya.
Mengenai lahan pertanian yang terdampak erupsi Gunung Sinabung, Asren mengatakan hal itu akan didata usai bencana. "Itu pascabencana. Data pertanian terdampak ini jadi persoalan baru karena Kabupaten Karo ini belum punya BPBD," jelasnya. [cob]