Rabu, 18 September 2013 | 12:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman menyatakan kesiapannya jika diminta oleh pemerintah untuk membantu Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menghadapi teror yang menimpa Polri. Ia mengatakan, TNI AD akan menggunakan jaringan yang dimilikinya.
"Saya tetap mempersiapkan diri jika diminta dan kebetulan (TNI AD) punya network-network teritorial sampai ke pedesaan," ujar Budiman, di Jakarta, Rabu (18/9/2013).
Budiman mengatakan, TNI AD akan mengerahkan jaringan teritorial mulai dari Komando Daerah Militer (Kodam) hingga Bintara Pembina Desa (Babinsa) serta jaringan intelijen.
"Jadi tugas saya sekarang bagaimana network ini menjadi efisien, efektif, dan berkemampuan," katanya.
Selain itu, ia mengatakan, saat ini TNI AD terus bekerja mempersiapkan hal-hal yang bersifat operasional untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi, termasuk juga pelatihan-pelatihan prajurit. Teknis bantuan ini nantinya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta sesuai dengan arahan yang diberikan oleh pemerintah.
"Saya tetap mempersiapkan diminta atau tidak diminta," katanya.
Seperti diberitakan, penembakan yang menewaskan Aipda (anumerta) Sukardi, Selasa (10/9/2013), menambah deretan korban penembakan terhadap polisi oleh orang tak dikenal dalam dua bulan terakhir. Dengan kematian Sukardi, empat polisi tewas dan satu polisi lain terluka.
Selain Sukardi, polisi yang tewas ditembak oleh orang tak dikenal di sekitar Jakarta selama dua bulan ini adalah Aiptu Dwiyatno, Aiptu Kushendratna, dan Bripka Ahmad Maulana. Aiptu Dwiyatno ditembak oleh orang tak dikenal pada 7 Agustus 2013 di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Selang sepekan, tepatnya satu hari sebelum perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, giliran Aiptu Kushendratna dan Bripka Ahmad Maulana tewas ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Sementara itu, seorang anggota polisi yang selamat, meski juga ditembak, adalah Aipda Patah Saktiyono. Penembakan terjadi pada 27 Juli lalu di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Patah adalah anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat. (Editor : Inggried Dwi Wedhaswary)