Senin, 16 September 2013

Razia Besar-besaran tapi Dua Lokalisasi yang Didatangi Sepi

Minggu, 15 September 2013 , 18:37:00

BALIKPAPAN- Jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemko Balikpapan bersama anggota TNI AL, TNI AU, TNI AD dan Polri, pada Jumat (13/9) malam melakukan razia ke eks lokalisasi Lembah Harapan Baru (LHB) Km 17. Lokalisasi ini sudah ditutup Pemko awal tahun ini namun masih juga dijadikan arena transaksi seksual.
Razia dengan mengerahkan ratusan personel gabungan tersebut diduga telah bocor. Karena saat anggota gabungan tiba di lokasi langsung menyebar dan melakukan pengecekan disetiap barak. Namun setiap barak yang dicek kondisi dalam keadaan gelap gulita dan pintu terkunci.

Selain itu susunan meja dan kursi juga terlihat rapi seperti tidak adanya kegiatan. Tapi dari pantauan masih saja terlihat ada pakaian wanita yang tergantung dibagian belakang barak.

Saat anggota melakukan pengecekan di setiap barak dibagian bawah, terdengar dari arah atas suara teriakan seseorang yang belakangan diketahui bernama Kacung. Dia adalah salah satu orang yang paling banyak mempunyai kepentingan di eks lokalisasi tersebut.

“Tangkap saja saya, saya ini sudah 4 bulan tidak makan,” teriaknya dihadapan petugas.

Personel lainya berada dibawah langsung kembali naik ke atas dan bersiaga di atas untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan. Adu argumentasi juga terjadi antara Kasatpol PP Kompol Freddy Pasaribu dengan kuasa hukum eks lokalisasi tersebut.

“Di Km 17 memang ada resistensi dari mereka, tetapi bukan berarti menghambat tugas kita, yang dia permasalahkan urusan perut dan masalah permintaan mereka. Silahkan saja mereka menyampaikan masalah mereka, mereka kawal sampai dimana, tapi tugas kita utnuk menegakan kebijakan pimpinan berupa surat keputusan (SK) wali kota jangan sampai SK itu tidak ada apa-apanya,” papar Freddy didampingi Kasi Ops Subardiyono seperti diberitakan Balikpapan Pos (Grup JPNN) hari ini.

Seusai beradu argumentasi, personel gabungan kembali melanjutkan tugas mereka dengan mengecek satu persatu barak yang ada. Dari pantaunnya terlihat tidak ada kegiatan.

Personel gabungan  bergeser menuju eks lokalisasi Manggar Sari. Hal yang sama pun terlihat di Manggar Sari. Rumah yang sering dilakukan untuk transaksi sek tersebut terlihat tertutup rapat dan gelap gulita.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Balikpapan Pos tutupnya eks lokalisasi tersebut mulai pukul 17.00 Wita, setelah beredarnya informasi akan adanya razia gabungan besar-besaran.

“Tadi tutupnya habis Magrib, sebelum magrib saya minum di warung itu, saya dengar sekitar pukul 17.00 Wita itu sudah ada yang sampaikan berita mau ada razia,” papar seorang warga.

Saat ditanya apakah betul wanita tuna susila (WTS) yang berada di eks lokalisasi Km 17 turun ke eks lokalisasi Manggar Sari, warga tersebut membenarkan. (pri/sam/jpnn)