Kamis, 05 September 2013

Puluhan Personel Lapas Dilatih Menembak Jitu


SUKABUMI,   Puluhan personel Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) II Nyomplong, Kota Sukabumi mendapat latihan menembak jitu, Rabu (4/9/2013). Hal itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadikan kerusuhan dan kaburnya warga binaan permasyarakatan (WBP), selain memperketat pengamanan dari polres.

Latihan tepat sasaran menggunakan senjata api laras panjang dan pendek selama dua hari itu, merupakan salah satu upaya kesiapan petugas lapas. Latihan menembak jitu berlangsung di lapangan tembak Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0607 Sukabumi Kota itu, sebagai langkah pencegahan WBP melarikan diri seiring dengan jumlah rasio petugas lapas dengan narapidana dan tahanan tidak sebanding.

"Kami hanya memiliki 52 personel. Sedangkan jumlah penghuni lapas mencapai 500 orang. Karena itu, salah satu upaya petugas untuk mencegah penghuni lapas melarikan diri dan berbuat kerusuhan, petugas harus mahir menggunakan senjata api," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) II B Sukabumi M Latif Safiudin.

Ia menambahkan, latihan menembak itu dipandu personel Makodim dan Bengkel Lapangan (Benglap) TNI Sukabumi. Seluruh personel lapas tidak hanya dilatih cara menembak dengan menggunakan peluru tajam, tetapi metode menembak senjata api pistol dengan peluru karet.

"Seluruh personel lapas diwajibkan tidak hanya mengusai senjata tetapi harus mahir menembak tepat sasaran," katanya. Kemahiran menembak tidak berarti personel lapas bisa sewenang-wenang. Penembakan dapat dilakukan bila upaya persuasif diabaikan, terutama yang hendak melakukan kerusuhan di areal lapas.

Sementara itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0607 Sukabumi Kota Letnan Kolonel Arm Budi Soroso mengatakan selain dilatih menguasai senjata api, personel juga dilatih bela diri.

Kemahiran bela diri dengan tangan kosong diharapkan dapat membantu petugas dalam melaksanakan tugasnya. "Latihan bela diri dan menembak diharapkan dapat meningkat kepercayaan diri petugas lembaga pemasyarakatan. Walaupun jumlah mereka tidak sebanding dengan warga binaan," kata Letnan Kolonel Arm Budi Saroso. (A-162), Sumber Koran: Pikiran Rakyat (05 September 2013/Kamis, Hal. 14)