Senin, 02 September 2013

Polisi Usut Kasus Penembakan Taksi



JAKARTA — Dua kasus penem­bakan di Jakarta, yang terjadi dalam sepekan terakhir, masih menyisakan satu pekerjaan bagi polisi. Polisi baru menyerahkan pelaku penembakan di Sawah Besar ke POM TNI Angkatan Darat. Adapun penembakan terhadap taksi Blue Bird belum terkuak.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan polisi telah memeriksa empat saksi dalam kaitan dengan penem­bakan taksi Blue Bird berpelat nomor B-1635-CTA yang terjadi Jumat sore. Taksi ini ditembak saat melaju di jalan tol Pancoran arah Semanggi.

Adapun empat saksi yang diperiksa adalah pengemudi taksi, Deffi; dua penumpang taksi keti­ka terjadi penembakan; dan seo­rang pegawai Jasa Marga di tem­pat kejadian perkara. Mengenai pemeriksaan CCTV di lokasi kejadian, kata Rikwanto, polisi masih berkoordinasi dengan Jasa Marga.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun, Komisaris Besar Sambodo Purnomo menga­takan tembakan itu mengenai kaca pintu depan sebelah kiri taksi. Saat penembakan, terdapat seorang penumpang yang duduk di bangku belakang. "Tidak ada korban luka dalam kejadian itu," katanya.

Berdasarkan keterangan sopir taksi, kata dia, tembakan itu dile­tuskan dari dalam sebuah mobil jenis sedan berwarna hitam."Tapi nomor polisi dan jenis mobil sedan itu, korban tidak ingat," ujarnya.

Kepala Public Relatipns Blue Bird  Group Teguh Wijayanto mengatakan, berdasarkan kete­rangan pengemudi, setelah ter­jadi penembakan, kedua penum­pang syok dan turun di jalan untuk menumpang taksi lainnya. Sedangkan pengemudi melanjut­kan perjalanan menuju kantor polisi untuk melaporkan penem­bakan tersebut. "Mereka (penum­pang) turun setelah keluar tol Pancoran. Sudah masuk Gatot Subroto," katanya.

Adapun untuk kasus penem­bakan di Sawah Besar, polisi menyatakan selesai mengusutnya. "Pelaku telah diserahkan ke TNI AD dan telah diamankan di POM TNI AD," kata Rikwanto.

Menurut dia, polisi tak mene­mukan motif penembakan ter­hadap Diki Haryanto, 38 tahun, anggota Front Betawi Rempug (FBR). "Pelaku hanya bermaksud mengingatkan saja agar jangan macam-macam di wilayah terse­but," katanya. Pelaku mening­galkan lokasi setelah melepaskan tembakan. (afrilia suryanis & rizki puspita sari), Sumber: Koran Tempo (02 September 2013/Senin, Hal. 03)