Selasa, 03 September 2013 | 10:15
Jakarta - Penyidik terus menelusuri kericuhan di Kompleks Resimen Zeni Konstruksi (Menzikon), Pasar Rebo, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Rencananya, anggota Polri dan TNI yang diduga melepaskan tembakan saat membubarkan massa akan dipanggil sebagai saksi.
"Siapa yang melakukan penembakan hingga ada korban terluka dan meninggal dunia, ini masih dalam pendalaman. Kita panggil dulu mereka," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Selasa (3/9).
Dikatakan Rikwanto, baik Polri maupun TNI sama-sama melepaskan tembakan. Saat ini, penyidik dalam proses pemanggilan keduanya.
"Dua-duanya (anggota Polri dan TNI) akan kami panggil dan periksa. Sedang proses kita panggil. Minggu ini mudah-mudahan bisa datang," ungkapnya.
Sambil menunggu pemeriksaan dari pihak Polri dan TNI, Rikwanto mengatakan, penyidik juga akan mengecek hasil Laboratorium Forensik terkait penemuan anak peluru di tubuh korban Syaifullah.
"Penyidik juga akan kembali mengecek anak peluru yang ditemukan di tubuh korban meninggal dunia. Nanti dilihat dari mana (asal tembakan)? Sudutnya seperti apa? kemudian kalibernya berapa? Ini berjalan bersamaan," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, kericuhan antar-warga pecah di Kompleks Menzikon TNI AD di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (25/8) dini hari. Beberapa orang berpakaian preman, kemudian membubarkan tawuran itu dengan meletuskan tembakan senjata api.
Dalam keributan itu, satu orang atas nama Syaifullah tewas karena tertembak di bagian punggung. Sementara, M. Rizky mengalami luka karena terserempet peluru nyasar di bagian paha sebelah kanan dan Zulham Harahap (38) mengalami luka akibat sabetan senjata tajam di kaki sebelah kiri. (Penulis: Bayu Marhaenjati/WBP)