Jumat, 20 September 2013

Pembangunan Wilayah TNI Libatkan 1.000 Pemuda Bangun Desa


 JAKARTA - TNI menggandeng Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) untuk membangun desa di seluruh Indonesia melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Pembangunan di perdesaan ini akan melibatkan 1.000 sarjana dari berbagai universitas.
"Diharapkan para sarjana dapat berperan sebagai motivator sekaligus pelopor pembangunan di desa-desa," kata Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal Budiman, saat membuka Rapat Koordinasi Teknis TMMD ke-91, di Jakarta, Rabu (18/9). Pelibatan pemuda ini sekaligus untuk mewujudkan visi pembangunan 2005-2025 yang dicanangkan pemerintah, yaitu "Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur".

Kegiatan TMMD Ke-91 akan dibuka pada 9 Oktober 2013 dan ditutup 29 Oktober 2013. Kasad mengatakan program TMMD merupakan program lintas sektoral yang selalu melibatkan TNI, kementerian/lembaga pemerintah non kementerian dan pemerintah daerah, serta segenap lapisan masyarakat di wilayah masing-masing.

Menteri Pemuda dan Olah Raga, Roy Suryo, mengatakan 1.000 pemuda yang akan digerakkan merupakan pemuda yang tergabung dalam Pemuda Sarjana Penggerak Pemba¬ngunan Pedesaan (PSP3). Para pemuda itu juga sudah teruji karena telah melalui pelatihan di Rindam Jaya.

Program Unggulan
PSP3 merupakan salah satu program unggulan dari Kemenpora. Setiap tahun, Kemenpora mengirimkan 1.000 sarjana masuk desa. "Kita didik mereka dengan prinsip disiplin dan mental yang kuat," kata Roy.

Kemenpora juga mengarahkan adet nasional untuk dididik di Pusat Pendidikan Komando Pasukan Khusus untuk meningkatkan fisik, mental, dan disiplin mereka. Ini dilakukan agar mereka tak mudah putus asa. Roy mengatakan pemuda yang tergolong berusia 16-30 tahun akan menjadi bonus demografi. "Kalau tak dikelola dengan baik, akan menjadi musibah" kata mantan anggota DPR ini.

Sasaran fisik dari TMMD ke-91 antara lain pembangunan jalan sepanjang 159 ribu meter, irigasi sepanjang 21 ribu meter, jembatan 49 unit, gorong-gorong 89 unit, fasilitas umum 15 unit, sarana dan prasarana air 89 unit, pos kamling 20 unit, unit sanitasi 124 unit, rehab rumah ibadah 37 unit, dan rehab RTLH 268 unit.

Sasaran nonfisik meliputi kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan, penyuluhan narkoba dan HIV/AIDS, bina pemuda, kesejahteraan masyarakat, pemanfaatan sumber daya alam, serta kegiatan pasar murah dan industri kecil. Adapun sasaran kegiatan meliputi 61 kabupaten/kota, 77 kecamatan, dan 99 desa di seluruh Indonesia. TNI melibatkan 61 satuan setingkat kompi/satgas personel TNI dan 13 Kodam. Dana yang digunakan bersumber dari APBN sektor pertahanan dan dana hibah dan pemda yang menjadi sasaran TMMD. (nsf/P-3), Sumber: Koran Jakarta (19 September 2013/Kamis, Hal. 03)