Rabu, 18 September 2013

Mentan: Alih Fungsi Lahan Persawahan Harus Dihentikan

17 September 2013 | 19:43 wib

OGAN KOMERING ILIR, suaramerdeka.com - Menteri Pertanian (Mentan) RI Suswono meminta para petani untuk tidak mengalihfungsikan areal sawah yang saat ini digarapnya untuk kepentingan lain di luar produksi padi. Pasalnya, dalam jangka panjang alih fungsi lahan persawahan akan mengancam ketahanan pangan nasional.

Hal tersebut disampaikan usai melakukan tanam padi di lokasi cetak sawah baru di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (17/9). Ikut serta dalam acara tersebut antara lain Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman, Pangdam II Sriwijaya Mayjend Bambang Budi Waluyo, Kapolda Suumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution, juga Bupati OKI Ishak Mekki.
Suswono mewanti-wanti kepada Kepala Desa Tanjung Aur khususnya, dan kepada pemritah kabupaten OKI umumnya untuk menjaga areal sawah baru yang dicetak hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan Tentara Nasional Indonesia itu. Pihak Kementan menyediakan anggaran pencetakannya, sementara pihak TNI menyediakan tenaga untuk mencetak sawah tersebut.

Program cetak sawah baru di Desa Tanjung Aur untuk tahap pertama seluas 100 hektare. Sementara lahan yang sudah disiapkan untuk cetak sawah baru itu mencapai 500 hektare. "Ini harus dijaga. Jangan sampai dialihkanfungsikan untuk kepentingan yang lain," pesan Mentan.

Mentan merasa prihatin dengan makin susutnya lahan pertanian akibat konversi atau alih fungsi, baik untuk perumahan, pabrik, atau kepentingan komersial lainnya. Setiap tahun laju konversi lahan persawahan secara nasional mencapai 100.000 hektare. Sementara kemampuan pemerintah untuk mencetak sawah baru hanya 60.000 hektare per tahun.

Jika ini laju konversi sawah ini tidak dihetikan, dan penambahan lahan baru untuk persawahan tidak tersedia, maka ke depan Indonesia akan menghadapi persoalan yang serius dalam hal pangan. Karenanya Mentan meminta kepada pemerintah daerahmenerbitkan peraturan daerah (Perda) untuk menjaga dan melindungi lahan-lahan persawahan dari konversi.

Pada kesempatan itu Mentan Suswono juga menyerahkan sumbangan dengan total Rp 19 miliar kepada Pemkab OKI dan kelompok tani untuk  keperluan untuk kegiatan pertanian dan peternakan di OKI.

Sementara itu Panglima TNI Moeldoko menyatakan, TNI siap bekerja keras membantu masyarakat mensukseskan program ketahanan pangan nasional. "Prajurit TNI siap terlibat langsung bersama masyarakat, dan siap menggunakan segala yang dimiliki untuk kepentingan nasional ini," katanya. (Marlin, RED/CN38/SMNetwork)