Tue,17 September 2013 | 01:28
MAKASSAR, FAJAR -- Kedatangan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo di Markas Komando Daerah Militer (Kodam) VII/Wirabuana disambut Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Bachtiar.
Syahrul yang berkunjung bersama jajarannya dijejali berbagai program terkait peningkatan ketahanan pangan nasional, yang tertuang dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua pihak, Senin, 16 September.
Program pertanian dan perikanan menjadi dua hal pokok yang dibeberkan Pangdam di hadapan Gubernur Sulsel. Sektor pertanian dan perikanan dianggap memiliki potensi lebih, namun karena maraknya praktik alih fungsi lahan membuat upaya peningkatan mengalami hambatan.
Pangdam VII/Wirabuana mengatakan, selama ini TNI terus mengawal dan membantu program-program pemerintah terkait dengan peningkatan kualitas dan kuantitas ketahanan pangan nasional. Dalam kesempatan tersebut, TNI berinisiatif kembali mengajak pemerintah dalam melanjutkan beberapa program yang telah berjalan.
"Hal ini sudah dibuktikan oleh jajaran TNI di beberapa Kodim. Tanah hibah kepada Kodim seluas 50 hektare oleh pemerintah untuk dijadikan sebagai area percontohan betul-betul telah dimanfaatkan dan hasilnya sudah dapat dilihat. Kodim yang berada di seluruh kabupaten di Sulsel telah melakukan panen raya dan rata-rata menghasilkan di atas 9 ton beras per hektare," jelas Bachtiar.
Dia menambahkan, program-program seperti ini perlu untuk terus digiatkan guna menopang dan mengawal pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam hal ketahanan pangan. Program semacam ini sangat meringankan beban masyarakat dan hasilnya telah dibuktikan dengan Kodim sebagai area percontohan.
Menanggapi hal tersebut, Syahrul pun mengakui jika peran TNI dalam membantu program pemerintah cukup besar. Terlebih dalam hal program ketahanan pangan.
"Program-program pemerintah di Sulsel berhasil karena bantuan TNI. Dan untuk mendukung hal ini, kami berjanji akan menyiapkan lahan 100 hektare agar peningkatan produksi lebih maksimal," ujar Syahrul di sela-sela kunjungan.
Syahrul menambahkan, pemerintah akan memberikan fasilitas terkait dengan peningkatan produksi. Sarana dan prasarana seperti lahan, benih, pupuk hingga rancangan dan pendanaan akan disipakan oleh pemerintah.
"Kami dari pemerintah tentunya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh jajaran TNI. Tentunya ini merupakan tantangan buat kami dalam memberikan yang terbaik guna mengawal program ketahanan pangan nasional, terlebih dalam program pencapaian overstock beras 2 juta ton selama pelaksanaan di tahun 2013," ujar Syahrul. (m06/sil)