Posted:
30/08/2013 10:40
Liputan6.com,
Jakarta : Jenderal Moeldoko resmi dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam pelantikan di Istana Negara itu, Moeldoko
disumpah oleh SBY. Salah satu isinya, Moeldoko tidak akan menerima hadiah
terkait jabatannya.
"Tidak akan
menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dari siapa pun juga yang
saya tahu atau patut dapat mengira bahwa ia mempunyai hal yang bersangkutan
atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan saya," ucap
Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Moeldoko menjadi
Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono yang memasuki masa
pensiun. Selain melantik Moeldoko, SBY juga melantik Letjen TNI Budiman sebagai
Kepala Staf TNI AD menggantikan Jenderal Moeldoko.
Usai pembacaan
sumpah, Moeldoko dan Budiman mendapat ucapan selamat dari pejabat yang hadir,
termasuk SBY beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono
beserta Ibu Herawati Boediono.
Turut hadir
dalam pelantikan ini antara lain Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman
Gusman, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Menteri Pemuda
dan Olahraga Roy Suryo, dan Menteri Keuangan Chatib Basri.
Selain itu hadir
pula Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri
Perhubungan EE Mangindaan, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan M Nuh, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Menteri Sekretaris
Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan Kepala BIN Marciano
Norman.
Jenderal
Moeldoko sebelumnya menjabat sebagai KSAD menggantikan Jenderal Pramono Edhie
Wibowo yang memasuki masa pensiun. Moeldoko dilantik sebagai KSAD pada 22 Mei
2013 yang berarti hanya 3 bulan jabatan itu disandangnya sebelum dipilih
Presiden sebagai Panglima TNI.
Moeldoko, pria
kelahiran Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957 ini adalah lulusan terbaik Akademi
Militer (Akmil) 1981. Lepas dari pendidikan, Moeldoko menduduki jabatan yang
cukup strategis seperti Wadan Yonif 202/Tajimalela, Danyonif 201/Jaya Yudha,
Dandim 0501 BS/Jakarta Pusat, Sespri Wakasad, dan Pabandya-3 Ops PB-IV/Sopsad.
Karier Moeldoko
makin bersinar saat menjabat sebagai Panglima Divisi I Kostrad dan kemudian
sebagai Pangdam Kodam Tanjungpura yang membawahi dua wilayah yaitu Provinsi
Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Wilayah ini sangat strategis karena
berhadapan langsung dengan perbatasan negara tetangga Malaysia.
Pada 2010,
peraih bintang Adhi Makayasa itu ditugasi memimpin Kodam Siliwangi menggantikan
Pramono Edhie Wibowo yang diangkat menjadi Pangkostrad. Tahun 2011, Moeldoko
menjabat Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional. Dia membantu mengembangkan
dan mengajarkan wawasan Pancasila ke seluruh lembaga pendidikan. Letnan
Jenderal ini kemudian menjadi Wakil KSAD dan naik lagi menggantikan KSAD
Pramono Edhie.
Sedangkan Letjen
Budiman terpilih menjadi KSAD berdasarkan usulan Panglima TNI Laksamana Agus
Suhartono. Sebelumnya Agus Suhartono mengusulkan tiga nama dan pilihan SBY
jatuh kepada Letjen Budiman.
Letjen Budiman
merupakan lulusan terbaik penerima anugerah Adimakayasa pada Akabri 1978.
Budiman merintis kariernya di Korps Zeni TNI AD. Jabatan yang pernah diemban
antara lain Pangdam IV Diponegoro, Sekretaris Militer Presiden SBY, Komandan
Kodiklat, hingga Wakil KSAD. Dia dilantik sebagai Wakil KSAD pada Maret 2011.
Setelah itu dipercaya sebagai Sekjen Kemhan sampai sekarang. (Eks/Ism)