Senin, 02 September 2013

Dilantik Jadi Panglima TNI, Moeldoko Janji Tak Akan Terima Hadiah



Posted: 30/08/2013 10:40


Liputan6.com, Jakarta : Jenderal Moeldoko resmi dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam pelantikan di Istana Negara itu, Moeldoko disumpah oleh SBY. Salah satu isinya, Moeldoko tidak akan menerima hadiah terkait jabatannya.

"Tidak akan menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dari siapa pun juga yang saya tahu atau patut dapat mengira bahwa ia mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan saya," ucap Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Moeldoko menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono yang memasuki masa pensiun. Selain melantik Moeldoko, SBY juga melantik Letjen TNI Budiman sebagai Kepala Staf TNI AD menggantikan Jenderal Moeldoko.

Usai pembacaan sumpah, Moeldoko dan Budiman mendapat ucapan selamat dari pejabat yang hadir, termasuk SBY beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono beserta Ibu Herawati Boediono.

Turut hadir dalam pelantikan ini antara lain Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, dan Menteri Keuangan Chatib Basri.

Selain itu hadir pula Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan Kepala BIN Marciano Norman.
Jenderal Moeldoko sebelumnya menjabat sebagai KSAD menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun. Moeldoko dilantik sebagai KSAD pada 22 Mei 2013 yang berarti hanya 3 bulan jabatan itu disandangnya sebelum dipilih Presiden sebagai Panglima TNI.

Moeldoko, pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957 ini adalah lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1981. Lepas dari pendidikan, Moeldoko menduduki jabatan yang cukup strategis seperti Wadan Yonif 202/Tajimalela, Danyonif 201/Jaya Yudha, Dandim 0501 BS/Jakarta Pusat, Sespri Wakasad, dan Pabandya-3 Ops PB-IV/Sopsad.

Karier Moeldoko makin bersinar saat menjabat sebagai Panglima Divisi I Kostrad dan kemudian sebagai Pangdam Kodam Tanjungpura yang membawahi dua wilayah yaitu Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Wilayah ini sangat strategis karena berhadapan langsung dengan perbatasan negara tetangga Malaysia.

Pada 2010, peraih bintang Adhi Makayasa itu ditugasi memimpin Kodam Siliwangi menggantikan Pramono Edhie Wibowo yang diangkat menjadi Pangkostrad. Tahun 2011, Moeldoko menjabat Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional. Dia membantu mengembangkan dan mengajarkan wawasan Pancasila ke seluruh lembaga pendidikan. Letnan Jenderal ini kemudian menjadi Wakil KSAD dan naik lagi menggantikan KSAD Pramono Edhie.
Sedangkan Letjen Budiman terpilih menjadi KSAD berdasarkan usulan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. Sebelumnya Agus Suhartono mengusulkan tiga nama dan pilihan SBY jatuh kepada Letjen Budiman.

Letjen Budiman merupakan lulusan terbaik penerima anugerah Adimakayasa pada Akabri 1978. Budiman merintis kariernya di Korps Zeni TNI AD. Jabatan yang pernah diemban antara lain Pangdam IV Diponegoro, Sekretaris Militer Presiden SBY, Komandan Kodiklat, hingga Wakil KSAD. Dia dilantik sebagai Wakil KSAD pada Maret 2011. Setelah itu dipercaya sebagai Sekjen Kemhan sampai sekarang. (Eks/Ism)