Kamis, 05
September 2013, 12:56 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Peredaran senjata api ilegal di wilayah perbatasan mendapat
perhatian penuh Badan Penanggulangan dan Pencegahan Terorisme (BNPT). Sebabnya,
kerja sama dengan TNI AD diharapkan dapat mengurangi penyelundupan tersebut.
"Banyak
kasus dimana senjata yang digunakan itu berasal dari Filipina dan
Vietnam," kata Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi
BNPT, Mayjen Agus Surya Bhakti di Jakarta, Kamis (5/9).
Menurut Agus,
masuknya senpi begitu mudah. Itu sebabnya, dengan bantuan TNI AD akan lebih
ketat pengawasan pos perbatasan. "Kami harapkan sulit senpi masuk dan tak
jatuh ke tangan terorisme," ujarnya.
Tak hanya
mengawasi perbatasan, Agus memastikan BNPT telah mengawasi peredaraan senpi
ilegal ini. Karena dipastikan ketika senpi itu lolos maka akan beredar di
pasaran. BNPT akan fokus pada penjualan senjata bagi kepentingan terorisme. (Reporter
: Agung Sasongko & Redaktur : Citra Listya Rin)