Rabu, 4 September 2013 | 09:26 WIB
KEFAMENANU, KOMPAS.com - Anggota TNI Satuan Tugas pengamanan Perbatasan (Satgaspamtas) yang bertugas di Pos Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, disinyalisasi terlibat transaksi jual beli bahan bakar minyak (BBM) secara bebas di pos tempat mereka bertugas.
“Saya sudah cek di lapangan dan memang anak-anak (oknum TNI Satgaspamtas, red) nakal juga dengan jual beli BBM di pos. Saya bicara apa adanya dan kalau memang toh itu terjadi pada prajurit kita ya itu. Sehingga otaknya harus dicuci itu,” ungkap Komandan Kodim 1618 TTU, Letnan Kolonel Arm Eusebio Hornai Rebelo.
Robelo mengungkapkan itu saat melakukan dialog dengan pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Kefamenanu, Selasa kemarin.
Menurut Rebelo, padahal dukungan untuk penugasan di perbatasan tersebut terbilang besar. Untuk prajurit dua (Prada) saja mendapat uang antara Rp 30 sampai Rp 40 juta selama enam bulan penugasan, dan itu pun di luar gaji pokok dan tunjangan lainnya.
“Karena itu buat adik-adik PMKRI, bila menemukan hal seperti itu segera laporkan ke saya, begitupun teman-teman wartawan tolong dipantau ya,” kata Rebelo. (Editor : Glori K. Wadrianto)