Senin, 09 September 2013

Anggota Komisi I dan Badan Anggaran DPR Syaifullah Tamliha: “Kalau Sipil yang Mengerjakan, Nanti Ditembak OPM”


Dari mana sumber dana proyek jalan itu? Ada kabar diambil dari pos dana ben­cana?
Dana dari APBN 2013.Pos infrastruktur ja­lan, Rp1 triliun. Itu dana Otonomi Khusus. Pos BA 99 itu pos anggaran yang terletak di Kementerian Keuangan.Untuk bisa mengel­uarkannya, harus ada Keppres.Keppres kan sudah ada. Ini berarti digeser dari Kement­erian Keuangan ke Kementerian Pertahanan sebagai pengguna anggaran, KASAD sebagai kuasa pengguna anggaran, dan Denzipur se­bagai pejabat pembuat komitmen. Bukan pos darurat atau bencana.

Ada kabar bahwa beberapa personel Kopassus Sandi Yudha yang gugur bebera­pa waktu lalu merupakan tim pembuka jalan?
Tidak pernah mendengar kabar seperti itu.

Mengapa TNI terlibat penuh dalam proyek ini?
Tidak semua jalan itu harus dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum.Pembangunan infrastruktur tidak semata-mata berasal dari anggaran Kementerian PU.Wajar saja kalau TNI yang membangun.Kalau yang menger­jakan TNI, bisa menghindari gangguan ke­amanan saat pengerjaan.Apalagi medannya berat.Kalau orang sipil yang mengerjakan, OPM datang kemudian menembaki.Itu jus­tru berbahaya.Persoalan jalan masalah pal­ing rumit di Papua, Dana Otonomi Khusus pada 2011 secara fiktif digunakan oleh pemerintah daerah sebesar Rp46 miliar.Daripada fiktif, lebih baik TNI yang membangun.

Benarkah ini strategi un­tuk mempersempit ruang gerak OPM?
Tidak.Jangan berprasangka begitu.Dengan adanya proyek itu, Papua jadi terbuka akses jalannya.Masak puluhan tahun merdeka, Papua masih terisolasi.Semua pihak jangan berburuk sangka.Sudah ada legal aspeknya.

Apa warga sekitar dilibatkan?
Denzipur pelaksananya.Ada juga marinir.Itu urusan mereka.Kami menyerahkan itu, ke Kementerian Pertahanan. Saya pikir eng­gak ada pelibatan warga karena lokasinya di hutan.'Apalagi SDM juga terbatas di sana.

Mengapa dipatok 3,5 bulan selesai? Apa bisa?
Setiap pekerjaan pasti ada target.Kalau TNI siap, ya kami serahkan. Kami,yakin itu akan selesai.

Kalau jalan itu selesai, ya bisa dibangun tidakhanya pos TNI, kantor camat danlainnya. Sebab, ma­syarakat juga mem­butuhkan pelay­anan.Tujuannya bagaimana Pap­ua dan Papua Barat tidak ter­isolasi dari per­gaulan internasional, terutama terkait koneksivitas ASEAN.[eboy], Sumber Koran: Pelita (09 September 2013/Senin, Hal. 20)