Selasa, 06 Agustus 2013 12:27 WIB
LENSAINDONESIA.COM: Hujan deras
yang melanda wilayah timur negara Republik Demokratik Kongo dan sekitarnya
beberapa minggu belakang ini, telah mengakibatkan 2 (dua) jembatan di dua
lokasi yang berbeda mengalami kerusakan. Kedua jembatan tersebut yaitu jembatan
Moke yang terletak di Desa Moke, 15 Km sebelum Faradje dan jembatan Kpodo yang
berada di Desa Kpodo, 15 Km setelah Faradje.
Menanggapi masalah tersebut,
pihak MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la
Stabilisation en Republique Democratique du Congo) memerintahkan Satuan Tugas
(Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-J/Monusco untuk
melaksanakan survey terhadap kedua jembatan yang rusak tersebut.
Baca juga: Bendera Merah Putih
‘dikibarkan’ di puncak Suar Karang Unarang dan TNI bantu pengamanan dan
angkutan lebaran 2013
Dengan mendapat pengawalan dari
pasukan khusus Guasfor, tim survey Satgas Kizi TNI Konga XX-J/Monusco yang
dipimpin langsung oleh Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan Satgas
(Dansatgas) berangkat dari Base Camp Bumi Nusantara Dungu, Minggu (4/8/2013)
pukul 07.00 waktu setempat menuju lokasi jembatan yang rusak.
Menempuh perjalanan yang sukar
dengan melintasi jalan yang berlumpur dan dikelilingi hutan belantara selama 5
jam, akhirnya rombongan tim survey tiba di lokasi pertama yaitu jembatan Moke.
Setelah kurang lebih satu jam melaksanakan survey di lokasi pertama, rombongan
melanjutkan perjalanan menuju lokasi kedua yang berjarak sekitar 30 Km dari
lokasi pertama.
Dibutuhkan upaya yang tidak mudah
untuk mencapai lokasi jembatan kedua karena jembatan pertama mengalami
kerusakan yang sangat parah, sehingga rombongan harus menyeberangi sungai Moke
dengan berenang.
Sekitar 1.5 jam perjalanan dari
lokasi pertama, akhirnya tim survey berhasil tiba di lokasi kedua yaitu,
jembatan Kpodo. Setibanya disana, tim survey langsung melaksanakan survey
mengingat hari yang semakin petang.
Menurut Dansatgas Kizi TNI Letkol
Czi Irfan Siddiq, dari hasil pantauan disimpulkan bahwa kedua jembatan tersebut
mengalami longsor akibat debit air sungai yang meluap sampai ke badan jalan.
Air sungai tersebut menggerus beberapa bagian dari jembatan dan menyebabkan
jembatan tersebut terendam air.
“Terputusnya kedua jembatan
tersebut di atas mengakibatkan terhambatnya arus lalu-lintas utama
pendistribusian logistik dari Uganda menuju Kongo, demikian pula sebaliknya,”
kata Letkol Czi Irfan Siddiq.
Dansatgas Kizi TNI juga
menambahkan bahwa kedua jembatan yang rusak telah didata dan disurvey. “Untuk
selanjutnya, hasil survey ini akan dilaporkan ke pihak Monusco sebagai bahan
pertimbangan dan perencanaan perbaikan mendatang,” ujarnya.