Kamis, 05 September 2013

Wajib Militer, Biar Tampil Lebih Laki



   
AGAR tampil bak lelaki sejati, Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Kabupaten Bandung, akan memberi latihan ala wajib militer terhadap para calon mojang-jajaka, khususnya jejaka, yang ikut ajang pemi¬lihan muda-mudi di kabupaten itu.

Pelatihan ala wajib militer dinilai penting diberikan lantaran masih ada jejaka yang tampil melambai seperti perempuan. "Iya, masih ada hingga saat ini jejaka yang masih tampil lebay (berlebihan). Mungkin karena lingkungan yang mereka geluti," kata Kepala Seksi Pelayanan Pariwisata Di¬nas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisa¬ta Kabupaten Bandung, Dini Hayati, saat diwawancarai di sela-sela karanti¬na mojang dan jajaka Kabupaten Ban-dung di Hotel Antik, Jalan Raya Soreang, Rabu (4/9/2013). 

Menurut Dini, tahun depan perlu ada tindakan khusus untuk membuat pemuda-pemuda yang kemayu itu tampil lebih lelaki. "Caranya bisa de¬ngan memberikan wajib militer kepada para pemuda itu. Contohnya, dengan berlatih wajib militer di kawasan Lanud Sulaeman," ujarnya.

Namun kendala yang dihadapi, kata Dini, adalah masalah waktu yang terlalu mepet saat karantina.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Bandung Akhmad Djohara mengonfirmasi soal itu. "Dengan wak¬tu yang pendek, sulit untuk melak¬sanakan pelatihan wajib militer ini. Tapi bisa saja dengan cara lain, misal¬nya mengundang TNI sebagai nara¬sumber untuk memberikan penyu¬luhan terhadap para jejaka ini. Tapi kalau yang sudah terpilih atau menanglah, kan bisa saja ke depannya kami berikan pen¬didikan wajib militer," katanya.

Bagaimana pendapat para jejakanya? "Kami enggak ke¬beratan kok, malah bagus, bisa membuat kepribadian kita jadi kuat," kata Taufik (23), jajaka asal Kecamatan Margahayu.

Hal senada dikatakan oleh Radit (19) asal Kecamatan Baleendah. Namun, kata Ra¬dit, tidak semua jejaka Kabupaten Bandung kemayu. "Eng¬gak semua jejaka seperti itu. Di sini saja banyak yang berlatih bela diri, sehingga lebih lelaki," katanya. (Mochamad Iqbal Maulud/"PR"), Sumber Koran: Pikiran Rakyat (05 September 2013/Kamis, Hal. 01)