Jum'at, 30
Agustus 2013 15:11 wib
JAKARTA - Desing
rotor yang berputar nampak mengerikan ketika suara itu berasal dari senapan
mesin berukuran besar, berlaras panjang, bahkan memiliki enam laras sekaligus.
Seorang berpakaian tentara yang mengoperasikannya tersebut sedikit panik dengan
senapan yang tak bisa dikendalikan.
Maklum, senapan
mesin enam laras ini masih prototipe dan masih memerlukan banyak penyempurnaan
di sana-sini. Tapi tak soal untuk menjadi barang pameran Litbanghan (Penelitian
Pengembangan Pertahanan) dalam acara RITech Expo 2013 di areal parkir Keong
Mas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (30/8/2013).
Warnanya hitam
legam, tubuhnya kokoh berbobot seberat 90 kilogram, larasnya sepanjang 962,5
milimeter berjumlah enam buah yang dapat memuntahkan 2 ribu butir peluru sekali
tembak dalam satu menit.
Tak lagi
meragukan, berdiri tepat di depan moncong senapan ini cukup mengerikan meski
hanya pameran dan tanpa peluru di dalamnya. Di medan perang, senapan ini
efektif untuk menjatuhkan musuh dalam jarak sasaran 800-1.000 meter. Apalagi
berdiri tepat di depan moncongnya.
Seorang Letnan
Satu TNI-AD menjelaskan senapan mesin ini asli buatan TNI Angkatan Darat divisi
penelitian dan pengembangan. Pabrikan 2012 dan masih perlu berbagai
pengembangan untuk menyempurnakan.
Meski begitu,
senapan yang belum memiliki nama resmi ini mempunyai kelebihan khusus dibanding
senapan mesin yang sudah ada sebelumnya. Rancang bangun prototipe senjata mesin
multilaras (SMML) kal 7,62 mm, begitu sebutan sang senapan gahar ini.
"Pelurunya
menggunakan kaliber 7,62 mm, dan dapat diaplikasikan untuk angkatan darat, laut
dan udara," kata Lettu Suryono menjelaskan.
Karya Lain
Tak hanya
senapan mesin, TNI-AD juga menciptakan alat penyulingan air tawar yang bisa
diminum secara langsung bertenaga panel surya. Letnan Satu lain lagi bernama
Joko menjelaskan alat penyulingan ini mampu mengubah air sungai berwarna coklat
sekalipun untuk laik minum.
"Air jadi
tak berwarna, tak berbau, dan tak memiliki rasa. Dan kami menggunakan panel
surya karena untuk markas di daerah-daerah terpencil belum masuk listrik,"
ujar Lettu Joko.
Selain panel
surya, sumber daya mesin penyulingan air tawar ini bisa menggunakan listrik
ataupun aki. Lebih lagi, alat ini bersifat portable, atau disebut man-pack,
yang bisa dibawa oleh prajurit. Meski bobotnya yang seberat 55kg masih tak
biasa untuk digemblok oleh seorang pemuda sipil biasa.
Namun
barang-barang pameran tersebut belumlah digunakan secara masal untuk
kepentingan TNI. Hanya berupa rancangan yang memerlukan pengembangan lebih
lanjut, dengan harapan dapat digunakan untuk keperluan militer Indonesia di
masa datang. Sumber : www.okezone.com