Rabu, 11 September 2013, 14:51, VIVAnews - Kepolisian akan menggandeng TNI dalam memburu penembak Bripka Sukardi. Polisi juga minta personelnya tidak mengawal sendiri.
"Kami libatkan TNI dalam razia," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto di Jakarta, Rabu, 11 September 2013.
Paska insiden berdarah ini, Polisi memang berniat menggelar razia besar-besaran. Dengan razia ini, aparat bisa mempersempit ruang gerak para penembak Sukardi dan menangkap mereka.
Sukardi tengah mengawal enam truk sebelum ditembak sekelompok orang, semalam. Truk ini mengangkut suku cadang eskavator dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Rasuna Tower, Kuningan Jakarta Selatan. Sukardi mengawal sendirian dengan mengendarai sepeda motor.
"Diduga pengawalan dari arah Plumpang, Yos Sudarso, kemudian masuk ke Pramuka melewati jalan tertentu sampai kemudian di Rasuna Said," kata dia.
Sejauh ini, polisi masih mendalami apakah anggota Provost Polair Mabes Polri itu menyalahi prosedur kerja atau tidak. "Untuk SOP memang tidak boleh sendiri, harus berdua melakukan pengawalan. Semua polisi bekerja 24 jam dan dia harus siap melakukan pelayanan ke masyarakat," tegasnya.
Ke depan, Rikwanto meminta anggota kepolisian lebih waspada dalam bertugas, baik saat melayani masyarakat atau mengamankan markas komando. Meski demikian, dia menilai para anggota belum perlu pakai jaket antipeluru saat bertugas.