Rabu, 04 September 2013

Beli Apache Sudah All In

JAKARTA-Pembelian delapan he¬likopter serbu Apache dari Amerika Serikat (AS) sudah komplet dengan senjata dan pelatihan. Sebelum heli datang, pihak Boeing sebagai pro-dusen akan memberi training untuk para penerbang TNI Angkatan Darat. "Ya, itu paket all in, termasuk senjata, peralatan, teknologi, juga training un¬tuk pilot secara khusus," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai meninjau persiapan latihan kontra terorisme di Sentul, Bogor, Jawa Barat, kemarin, (3/9).

Dia menjelaskan, Boeing juga akan memberi panduan untuk awak darat atau ground crew yang bertanggung jawab dalam opera¬sional Apache. "Ini memang berbe¬da dengan heli-heli yang kita punya sebelumnya, perlu ada penyesuaian terutama teknik," kata mantan Wakil Gubernur Lemhanas itu.

Pusat penerbang TNI AD baru per¬tama kalinya akan memiliki Apache. Armada yang sudah dimiliki saat ini adalah helikopter MI-17, MI-35 dari Rusia, dan helikopter Bell 412 yang merupakan joint production antara Kanada dan PT Dirgantara Indone¬sia (PT DI). Pembelian senilai USD 600 juta itu sudah resmi sejak nota kerja sama ditandatangani antara Purnomo dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel di Jakarta pada 26 Agustus 2013. He¬likopter akan datang secara bertahap mulai tahun depan.

Tipe Apache yang dibeli Indonesia dari Amerika Serikat adalah AH-64E Block III sebanyak delapan unit. Apache tipe ini merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih . Apache paling mutakhir adalah jenis AH-64D Longbow yang kini dimiliki Angkatan Darat Singapura. Jenis yang sama dengan yang dibeli Indonesia, AH-64E Apache telah dikirimkan ke Taiwan sebanyak 30 unit. Tentara darat India juga memesan 22 unit. Juga, Pemerintah Qatar yang mem¬borong 24 unit. Apache tipe ini juga dimiliki oleh Korea Selatan yang diop¬erasikan oleh tentara daratnya.

TNI AD berencana membuat satu skadron helikopter serang untuk memperkuat perbatasan Indonesia. Untuk bisa disebut skadron setidaknya membutuhkan 16 helikopter. Karena itu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berharap PT DI bisa me¬menuhi delapan sisanya. "Kita akan bicarakan secara khusus dengan PT DI. Tipenya nanti disesuaikan, yang jelas karakternya helikopter serbu," ujar Purnomo. (rdl), Sumber Koran:  Indo Pos (04 September 2013/Rabu, Hal. 03)