Minggu, 25
Agustus 2013, 20:05 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,
PASURUAN – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memastikan membeli main battle
tank (MBT) Leopard 2A6 sebanyak 100 unit dan tank medium Marder 50 unit dari
Jerman. TNI AD mendukung penuh kebijakan pembelian itu lantaran sudah sangat
mendesak untuk direalisasikan.
Komandan
Batalyon Kavaleri 8/Tank Narasinga Wiratama Letkol Otto Sollu menginginkan MBT
Leopard bisa segera dihadirkan di Indonesia. Saat ini, satuannya diperkuat Tank
FV-101 Scorpion sebanyak 53 unit. Tank Scorpion termasuk kelas medium dan
didatangkan pada 1997.
Melihat perimbangan
kekuatan negara lain, Otto meminta dukungan semua pihak agar MBT Leopard segera
menggantikan Tank Scorpion. Apalagi, pihaknya sudah membangun garasi yang telah
disiapkan untuk menampung MBT Leopard.
Karena alutsista
TNI AD sudah ketinggalan zaman, ia berharap kedatangan MBT Leopard dipercepat
demi menjaga kedaulatan NKRI. Keunggulan tank produksi Rheinmetall itu,
sambungnya, memiliki daya tahan dan kekuatan, serta akurasi tembakan paling
canggih. “Kita sudah siap menerima alutsista yang baru. Masa kita negara besar
belum punya tank besar?” katanya kepada Republika pekan lalu.
Menurut Otto,
dibanding negara tetangga, Indonesia jauh tertinggal. Bukan bermaksud
merendahkan diri, kata dia, fakta itu membuatnya miris. Ia menyebut, Malaysia
dan Singapura sudah diperkuat MBT Leopard dan Tank M1 Abrams. Adapun, Cina dan
India sudah bisa membuat tank tempur utama hasil transfer teknologi dari Rusia.
“Negara lain sudah punya. Agar TNI kuat, kedatangan Leopard harus didukung,”
kata Otto.
Selain garasi,
pihaknya sudah menyiapkan SDM untuk mengoperasikan MBT Leopard. Sebanyak 46
prajurit dan 12 cadangan sudah belajar mengemudikan tank melalui simulasi dan
kajian berbagai referensi. Sebanyak 494 prajurit juga sudah menjalani kursus
bahasa Jerman untuk memudahkan komunikasi dengan teknisi dalam pembelajaran
transfer of technology (ToT). “Intinya prajurit sudah siap, kendaraan tempur
yang belum datang. Kita tunggu saja,”
katanya.
Peremajaan
alutsista juga dilakukan di Batalyon Artireli Medan (Yon Armed) I/105 Tarik,
Singosari. Rencananya, satuan yang menginduk ke Divisi Infanteri II/Kostrad itu
bakal kedatangan kendaraan multi launcher rocket system (MLRS) Astros II MK6
dari Brasil. Keunggulannya, peluncur roket itu mampu menjangkau sasaran musuh
sejauh 300 kilometer dan mampu menghancurkan kapal induk beserta muatannya.
“Kita siap
menerima Astros, selaku komandan saya bangga sekali menyiapkan dari segi
kualitas sarana dan prasarana agar senjata itu nantinya dpat digunakan dan
dipelihara sesuai fungsinya demi memperkuat satuan ini,” kata Komandan Yon
Armed Letkol Arya Yudha.