PALEMBANG
— Panglima Kodam (Pangdam) II/Sriwijaya Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo menegaskan
komitmen TNI memberantas pencurian minyak mentah (illegal tapping} di wilayah
Sumatra bagian Selatan (Sumbagsel).
Pada silaturahim dengan media cetak dan elektronik
di markas Kodam II/ Sriwijaya, kemarin malam, Pangdam Makodam II/Sriwijaya
mengatakan, "Penanggulangan illegal tapping menjadi salah satu komitmen
kami hingga bisa dipastikan zero percent
terutama kebocoran atau pencurian minyak mentah di kawasan sepanjang jalur pipa
minyak antara Jambi dan Palembang."
Untuk menanggulangi illegal tapping Kodam
II/Sriwijaya bekerja sama dengan Polri atau Kepolisian Daerah Sumatra Selatan
dan berkoordinasi dengan PT Pertamina dalam memberantas pencurian yang
merugikan negara hingga miliaran rupiah.
Menurutnya, cara yang paling efektif menanggulangi
masalahpencurian minyak tidak hanya melalui pengamanan satu pihak. Namun,
juga melakukan koordinasi dengan berbagai elemen terkait.
"Paling penting kami terus melakukan
pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat.Memberikan pengertian pada
mereka bahwa mencuri minyak mentah merupakan pelanggaran.Apalagi sampai ada
kebocoran saat pencurian yang mencemari sungai.Itu sangat merugikan termasuk
masyarakat sendiri dan negara," katanya.
Untuk memberantas praktik illegal tapping TNI AD
telah melakukan Memorandum of Understanding
(MoU) dengan PT Pertamina dalam operasi pengamanan yang melibatkan satu kompi
anggota Kodam II/Sriwijaya di Bayung Lencir.
Sebelumnya, Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan
Darat (Aster Kasad) Mayor Jenderal TNI Meris Wiryadi dalam kunjungannya ke
Kodam II/Sriwijaya menyatakan, pengamanan pipa minyak PT Pertamina melibatkan
bintara pembina desa atau Babinsa.
Aster KSAD juga mengingatkan, "Yang lebih
penting, jangan sampai ada anggota TNI AD terlibat kasus pencurian minyak,"
tegasnya. Keterlibatan oknum TNI, ujar dia, dapat mencoreng nama satuan dan
memalukan diri sendiri serta merugikan negara.
Menurut Meris Wiryadi, tugas TNI melakukan
pengamanan untuk kesejahteraan masyarakat. Keseriusan TNI AD memberantas
illegal tapping terlihat akhir Agustus 2013.Jenderal TNI Moeldoko saat masih
menjabat KSAD sudah melihat langsung jaringan pipa minyak yang memanjang dari
Tempino di Provinsi Jambi sampai ke 'Plaju di Sumatra Selatan (Sumsel).
Moeldoko yang kini menjabat Panglima TNI bersama
Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan berkunjung ke Kabupaten Musi
Banyuasin (Muba).Dia mengajak masyarakat berpartisipasi aktif mengatasi
illegal tapping atau pencurian minyak mentah.
Menurut Moeldoko, TNI AD memiliki komitmen kuat untuk
bersama berkontribusi dan membantu masyarakat dalam menghadapi kesulitan.
"Saya mengimbau dan mengingatkan tidak ada lagi kegiatan illegal tapping dilakukan.
Bersama Polri, TNI berjanji akan menindak tegas kegiatan tersebut," katanya.
(Maspril
Aries&ed: abdullah Sammy), Sumber Koran: Republika (25 Oktober 2013/Jumat,
Hal. 07)