Senin, 28 Oktober 2013 | 17:04
WIB
KEFAMENANU, KOMPAS.com — Sejumlah
warga di Kelurahan Bitefa, Kecamatan Miomafo Timur, Kabupaten Timor Tengah
Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, tiba-tiba menangis ketika sebuah helikopter
milik TNI Angkatan Darat mendarat tepat di depan rumah mereka.
“Kami tadi berkumpul dengan kakak
dan adik semuanya menangis, karena tidak pernah membayangkan ini barang
(helikopter) bisa turun di sini. Ini seperti mimpi saja. Tadi waktu turun
pertama kami semua takut sekali, pikir ada pesawat yang jatuh di sekitar sini,”
jelas Paula Ulan, Arina Meni, dan Sintha Ulan, tiga warga Bitefa yang ditemui
Kompas.com, di tempat pendaratan helikopter, Senin (28/10/2013).
Menurut Paula, mendaratnya
helikopter di depan rumahnya itu mungkin yang kali pertama dan terakhir karena
tidak akan pernah terulang lagi. ”Bagi kami penduduk di sini, ini merupakan
sejarah baru yang akan kami ceritakan turun-temurun bahwa di Bitefa ini adalah
satu-satunya kelurahan atau desa di Kabupaten TTU yang pernah mendarat ini
barang (helikopter),” kata Paula dengan nada bangga.
Ia mengatakan, kedatangan
helikopter di tempatnya disambut ribuan warga di kelurahan itu, bahkan terdapat
juga warga dari beberapa desa tetangga. “Kami warga satu kelurahan semuanya
keluar rumah untuk lihat ini. Bahkan ada warga dari desa tetangga seperti
Bokon, Kaenbaon, Fatusene, Sunsea, Amol, dan desa lainnya juga ikut hadir dan
melihat langsung ini barang (helikopter),” bebernya.
Pantauan Kompas.com, terlihat
ribuan warga memadati lapangan SDK Bitefa, tempat helikopter TNI AD mendarat.
Kedatangan helikopter itu membawa sejumlah petinggi TNI AD, yakni Kasdam
IX/Udayana Brigjen TNI Danu Nawawi, Danrem 161 Wirasakti Kupang Brigjen TNI
Ferdinand Setiawan, dan sejumlah petinggi Kodam Udayana lainnya, yang meninjau
kebun pangan lestari milik Kodim 1618 TTU di wilayah Bitefa.