Rabu, 23 Oktober 2013
18:16 WIB
Editor: Agus Irawan
LENSAINDONESIA.COM: Tujuan pembinaan
karakter adalah untuk membangun karakter peserta agar memiliki wawasan
kebangsaan dan disiplin lebih kuat.
“Supaya
tidak cengeng, siap menghadapi kondisi terburuk. Dan bentul-betul sadar bahwa
mereka ini patriot yang akan membela kehormatan bangsa dan Negara,”ujar
Assintel Kopassus Kolonel Inf Richard Tampubolon saat memberikan materi
pembinaan karakter peserta didik di Balai Komando MakoKopassus, Cijantung,
Jakarta Timur, Rabu (22/10/13).
“Pengembangan
wawasan kebangsaan dan kenegeraan, demokrasi dan kepribadian, pengembangan,
penghayatan dan apresiasi serta ekspresi terhadap seni dan pembentukan manusia
yang sehat jasmani dan rohani, dinilai juga sangat diperlukan para peserta
didik,” kata Richard.
Ia
menjelaskan, untuk memelihara keutuhan bangsa dan negara, dibutuhkan rasa
persatuan yang terus-menerus dipupuk, seraya mencegah timbulnya pemikiran
seolah persatuan bangsa dapat tercipta dalam kehidupan yang terpecah-pecah
menjadi beberapa negara.
“Satunya
kehidupan dalam satu negara pun jangan sampai menghilangkan eksistensi
keaneragaman budaya dari berbagai suku-bangsa yang ada, segala perbedaan di
antara kita harus dipandang sebagai kekayaan bangsa, bukan sebagai beban yang
harus dipertentangkan,” jelas Richard dengan penuh semangat di hadapan 1000
siswa se Jabodetabek.
Makanya,
para generasi muda khusus pelajar harus mempunyai dedikasi yang tinggi dan kita
harus basmi narkoba yang menghancurkan para anak muda juga bangkitlah
semangatmu,”Untuk itulah, kata Richard, manusia yang mempunyai landasan etika,
bermoral, dan ber-aqlak mulia dalam bersikap mewujudkan makna sosial dan adil.
“Negara
adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu
Pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut,” ungkap Richard.
Sedangkan,
bernegara adalah manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan
dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah nusantara
atau Indonesia dan mempunyai cita-cita yang berlandaskan niat untuk bersatu
secara emosional dan rasional dalam membangun rasa nasionalisme secara eklektis
kedalam sikap dan perilaku antar yang berbeda ras, agama, asal keturunan, adat,
bahasa, dan sejarah.
Membangun
kesadaran berbangsa dan bernegara, kepada pemuda merupakan hal penting yang
tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda merupakan penerus bangsa
yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini.
Akan
tetapi kesadaran berbangsa dan bernegara ini jangan ditafsir hanya berlaku pada
pemerintah saja, tetapi harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam
implementasinya, pemuda lebih kreatif menerapkan arti sadar berbangsa dan
bernegara ini, dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat kesadaran
berbangsa dan bernegara itu, sendiri ,” pungkasnya. @winarko.