Minggu, 27 Oktober 2013 23:49 wib
JAKARTA - Organisasi
Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) diminta untuk tetap menjaga
persatuan dan kesatuan sesuai nilai-nilai Pancasila. Tak hanya itu, PP sebagai
ormas senior harus dapat menjadi contoh bagi ormas lain dan masyarakat.
Hal itu disampaikan Panglima
Kostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo saat peringatan HUT ke-54 PP di Hall C,
Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (27/10/2013).
"PP harus dapat menularkan
jiwa ksatria, semangat patriotisme, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila yang
sekarang mulai luntur. Saya beri tugas ini kepada PP," ujar Gatot dalam
sambutannya.
Ketua Majelis Pimpinan Pusat
(MPN) PP, Japto Seolistyo Soerjosoemarno menilai, saat ini sistem tata negara sudah
melenceng dari nilai Pancasila. Sistem pemilihan kepala negara dan daerah sudah
mengacu kepada sistem demokrasi liberal bukan lagi demokrasi Pancasila. ”Demokrasi
kita sudah dibawa ke demokrasi liberal, masa kita diam saja," ujar Japto.
Japto mengatakan, PP bukanlah
organisasi kelompok partisan (OKP), tetapi ormas yang berbasis massa. Tugas
utamanya adalah melahirkan kader-kader bangsa yang pancasilais yang nasionalis,
dan melindungi Pancasila dan UUD 45.
”Sekarang ini (sila) Pancasila
tinggal berapa. Di mana coba, pasal kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijkasanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sekarang ini masyarakat menjadi
premordialisme, rasisme, sukuisme. Apa ini yang kita harapkan. Kembali ke UUD
45 supaya benar,” ungkapnya.
Turut hadir sejumlah pejabat yang
juga tokoh PP antaralain anggota DPR RI Yorrys Raweyai, hakim tipikor Syamsul
Rekan Chaniago, Gubernur Sulawesi Tengah (Longki Djanggola), Wakil Gubernur
Jawa Timur, Syaifullah Yusuf.