Penulis : Kontributor
Samarinda, Yovanda Noni
Rabu, 23 Oktober 2013
| 17:22 WIB
SAMARINDA, KOMPAS.com
– Aparat
TNI dari Batalyon Infanteri 141 Aneka Yudha Jaya Jaya Prakosa yang bertugas di
Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur (Kaltim)
memperketat penjagaan di perbatasan setelah dua kali terjadi upaya
penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu dari Malaysia.
Penjagaan
ketat tidak hanya dilakukan di pintu masuk perbatasan, TNI AD juga fokus pada
pengamanan di jalan-jalan tikus. Disinyalir jalan-jalan tikus di daerah
tersebut menjadi jalur favorit para penyelundup untuk meloloskan narkotika
menuju Indonesia.
“Dari
kejadian percobaan penyelundupan narkotik dua hari berturut-turut, kami kian
memperketat semua penjagaan. Bahkan jalan-jalan tikus pun kami giatkan untuk
diawasi maksimal. Jangan sampai para penyelundup berhasil memasok narkotik,”
kata Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 141/AJYD Letnan Kolonel
Infanteri Feksi D Angi, Rabu (23/10/2013).
Feksi
menjelaskan, pengawasan minim terjadi di hampir semua jalan tikus kawasan.
Jalan-jalan tikus itu biasanya digunakan masyarakat perbatasan untuk menyuplai
barang kebutuhan sehari-hari dari Malaysia.
“Banyak
jalan tikus yang digunakan warga untuk dijadikan jalur lintas negara. Mayoritas
masyarakat menyuplai kebutuhan dari Malaysia ke Pulau Sebatik, jalan-jalan
inilah yang kemudian dilirik para penyelundup untuk menyelundupkan narkotika,”
terangnya.
Menurut
Feksi, pihaknya bekerja sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi)
perbatasan. Pihaknya juga melakukan penanganan pada pelintas perbatasan sesuai
prosedur yang ada. Gunanya untuk menggagalkan semua barang ilegal yang masuk ke
Indonesia. (Editor : Kistyarini)