28 Oktober 2013 | 01:25 wib
BANYUBIRU, suaramerdeka.com -
Sebanyak 145 personel Yon Zipur 4/Tanpa Kawandya Banyubiru selama enam bulan
kedepan akan berupaya membuka jalan darat di Papua dan Papua Barat. Misi baru
tersebut berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 40 Tahun 2013, dimana Presiden
mempunyai kebijakan langsung kepada TNI dan instansi lainnya untuk mempercepat
pembangunan insfrastruktur jalan darat di Papua.
Menurut Direktur Zeni AD, Brigjen
TNI Juwondo, TNI diperintahkan untuk membangun 14 ruas jalan di Papua dan Papua
Barat. Adapun prajurit yang akan dikerahkan diantaranya Yon Zipur 4/TK, Yon
Zipur 5/ABW, Yon Zipur 8/SMG, Denzipur 10/KYD, Denzipur 11/MA, Den Zipur
12/OHH, serta Marinir.
"Prajurit akan membuka
jalan, setelah terbuka nantinya akan stabilisasi. Menyusul di daerah Papua
tidak memiliki batu, maka kami akan meratakan dengan alat berat sehingga ketika
hujan masih bisa dilewati oleh masyarakat," katanya, saat berunjung ke Yon
Zipur 4/TK Banyubiru, kemarin petang.
Semua perlengkapan prajurit
termasuk alat berat, lanjutnya, akan dikirim dari Jakarta. Dengan alat berat
seperti buldozer, excavator, dump truk, dan alat pendukung lainnya prajurit
diharapkan bisa membuka jalur secara bertahap dengan total jalur darat yang
akan dibuka sepanjang lebih kurang 1.900 kilometer.
"Dalam hal ini kami akan
membantu DPU untuk membuka jalur, termasuk membuatkan jalan lingkar pulau di
Pulau Mansiman Papua Barat serta membuat jalur hingga ke perbatasan Papua
Nugini. Satuan pengamanan yang sudah dikirim sebelumnya akan membantu
mengamankan satuan pembangun jalan yang akan kita kirim," jelasnya.
Dengan terbukanya jalur darat,
pihaknya berharap nantinya perekonomian masyarakat Papua tidak bergantung pada
jalur laut dan udara saja. Artinya, misi ini diharapkan bisa mengurai jalur
yang sebelumnya merupakan jalur terisolir perbukitan terjal. "Tujuannya
adalah mengurai daerah yang terisolir, sehingga barang kebutuhan yang tadinya
mahal kami harapkan menjadi murah dan mudah didapat oleh warga,"
tandasnya.
Ditambahkan Danyon Zipur 4/TK,
Mayor Czi Tommy Arief Susanto, pihaknya akan mengirimkan prajurit mulai awal
November 2013 mendatang. Sebelum prajurit inti dikirim, akan diawali terlebih
dahulu dengan mengirimkan Tim Pendahulu untuk mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan.
"Seluruh personel dan bekal
sudah siap, Tim Aju atau Tim Pendahulu akan kami berangkatkan awal. Tahap
pertama, personel akan berada di Papua selama enam bulan, setelah itu akan
dirotasi dengan personel berikutnya," tambahnya.