ANDYApriandi (24) warga Kelurahan Cisarua,
Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, tidak pernah membayangkan dirinya terkena
razia dan harus mengikuti acara Pembinaan Masyarakat Produktif di Resimen lnduk
Daerah Militer (Rindam) Ill/Siliwangi, di Desa Cikole, Lembang, Kabupaten
Bandung Barat. Saat terkena razia polisi Selasa (22/10/2013) siang, dia sedang nongkrong
dengan temannya.
"Saya dibawa ke markas Polres
Sukabumi bersama teman-teman.Pada malam harinya saya dibawa ke sini,"
ujarnya saat ditemui di sela-sela upacara pembukaan Pembinaan Masyarakat
Produktif, Rabu (23/10/2013).
Dia mengaku tidak mengetahui alasan pasti kenapa
dirinya ikut terkena razia.Dia mendengar bahwa razia itu ditujukan kepada
preman dan pengamen.Namun, dia merasa bukan preman maupun pengamen."Saya
sudah tiga tahun terakhir bekerja sebagai tukang ojek.Bahkan, saat saya
dirazia, motor saya masih ada di tempat saya nongkrong. Saya tidak tahu bagaimana
motor saya sekarang," ujarnya.
Namun, dia mengatakan, tidak mempermasalahkan
lebih lanjut alasan dia terkena razia."Yah, mau bagaimana lagi,"
ujarnya. Saripudin (38), warga dari Bandung terkenarazia ketika akan membuka
tenda untuk berjualan CD/DVD bajakan di Cicadas.
Sandy dan Saripudin merupakan bagian dari 275 orang
yang terkena razia preman dan pengamen dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Mereka yang terkena razia itu akan mengikuti kegiatan pengembangan dan
perbekalan keterampilan selama empat hari, dimulai dari Rabu.
Pangdam III/Siliwangi, Dedi Kusnadi Thamim,
mengatakan, mereka akan dibekali beragam ilmu, mulai dari kewirausahaan,
agama, bela negara, hukum, serta disiplin. Dia menambahkan, acara tersebut
jangan dilihat sebagai bentuk militerisasi. "Ini adalah sebuah usaha
pengembangan keterampilan bagi mereka agar bisa meraih masa depan yang
cerah," katanya.
Setelah masa pembekalan, mereka akan dilepas ke
keluarganya masing-masing. Pengarahan lebih lanjut juga akan dilakukan oleh pihaknya.
"Bila selama masa pembekalan kelihatan minat pada suatu bidang tertentu,
dinas terkait akan mengarahkannya. Seperti Dinas Pemuda dan Olah Raga akan
menampung mereka yang terlihat berbakat dalam olah raga atau dinas sosial akan
mengarahkan bila mereka tertarik membuat sepatu, dan semacamnya." katanya.
(Muhammad Ashari/TPR"), Sumber
Koran: Pikiran Rakyat (24 Oktober 2013/Kamis, Hal. 07)