Minggu, 27 Oktober 2013 ,
06:31:00
JAKARTA---Mabes TNI AD sedang
merancang sistem pertahanan strategis di tengah ibukota Jakarta. Rencananya,
akan dibangun markas bawah tanah untuk menyimpan tank-tank kelas berat (MBT)
Leopard yang sudah dibeli dari Jerman.
“Masih disempurnakan perancangannya.
Itu akan sinergi dengan tata ruang kota Jakarta,” ujar Kadispenad Brigjen
Rukman Ahmad kemarin. TNI AD akan membangun pangkalan bawah tanah itu di
sekitar rumah susun perwira TNI AD di wilayah Pejambon, Jakarta Pusat. Rumah
susun itu sekarang dalam proses pembangunan.
Jaraknya tak jauh dari Istana
Negara, hanya sekitar satu kilometer. “Memang dirancang agar ibukota bisa
diamankan secara maksimal dengan cepat dan mudah,” katanya.
Agar lebih hemat tata ruang, maka
direncanakan dibangun di bawah tanah. “Kalau pangkalan tank sekarang berada di
Divisi I Kostrad di Cilodong, jadi kalau digerakkan ke kota Jakarta tentu akan
memakan waktu,” katanya.
TNI AD juga merancang sistem
pertahanan kota yang juga membangun helipad-helipad di puncak gedung-gedung
perkantoran di Jakarta. “Kepentingannya untuk mobilisasi jika ada ancaman
keamanan nasional,” katanya.
Alumni Naval War of College itu
menjelaskan, TNI AD sedang membahasnya dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta
terkait konsep tata ruang dan tata wilayah. “Pangkalan bawah tanah itu akan
digunakan untuk operasional darurat ketika perang,” katanya.
Terpisah, Ketua Komisi 1 DPR
Mahfudz Sidiq menilai perencanaan TNI AD itu langkah yang tepat. “Tapi, harus
diingat pergerakan pasukan dan tank hanya digunakan untuk keadaan perang,
melawan ancaman nyata,” katanya.
Mahfudz menegaskan, untuk
pengamanan situasi seperti unjuk rasa dan semacamnya, TNI AD tidak perlu
terlibat di garis depan. “Untuk fungsi itu serahkan saja pada kepolisian,” katanya.