Senin, 28 Oktober 2013 | 17:53
WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kepolisian
Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Setija Junanta mengatakan, pihaknya
telah mengantongi daftar orang-orang yang dicurigai teribat dalam kasus
pembunuhan janda di Jalan Brawijaya, Nomor 34, Surabaya. "Sudah ada orang
yang dicurigai," kata Setija, Senin, 28 Oktober 2013.
Meski lokasi kejadian di dalam
komplek perumahan Kodam V/Brawijaya, Setija menduga kasus ini tidak melibatkan
anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. "Enggak ada
hubungannya. Korban memang menempati rumah dinas itu karena bapaknya dulu
tentara," kata Setija.
Endang, 47 tahun, ditemukan tewas
di kamarnya dengan kondisi tangan terikat ke belakang. Sejak menjanda 18 tahun
lalu, Endang memang tinggal sendiri di rumah tersebut. Putra semata wayangnya,
Bintang, sedang menempuh pendidikan sarjana di Bandung.
Endang menempati rumah dinas TNI
AD itu karena ayahnya bekas Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya. Saat
ditemukan, Ahad malam, 27 Oktober 2013, jasad Endang telah menggelembung dan
membusuk. Diperkirakan ia tewas sejak empat atau lima hari lalu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal
Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Farman mengatakan, Endang mengalami
luka pecah di kepala sebelah kiri di atas telinga. Polisi masih memeriksa lima
orang saksi, termasuk Ketua Rukun Tetangga yang menemukan korban.
Jasad Endang ditemukan pertama
kali oleh Letnan Kolonel (Purnawirawan) Mas'up dan beberapa warga. Mas'up
mendatangi rumah korban setelah Bintang tidak bisa menghubungi sang ibu sejak
seminggu lalu.