Senin, 21 Oktober 2013

Warga Jabar Banyak yang Jadi Korban ‘Trafficking’



Minggu, 20 Oktober 2013 13:26:37 WIB
                                   
BOGOR (Pos Kota) – Merasa penduduk diwilayah yang dipimpinnya, sering menjadi korban tracfiking,  Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengajak peran serta semua elemen masyarakat untuk memeranginya.

Ajakan Heryawan meminta peran aktif  Bintara Pembina Desa (Babinsa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk aktif membantunya memerangi tindak perdagangan manusia (human trafficking) di Jawa Barat (Jabar) merupakan langkah positif.

Perdagangan manusia, dengan korban wanita usia produktif dan anak dibawa umur di Jawa Barat, sangat disesalkan.

Persoalan perdagangan orang ini, secara langsung telah merusak masa depan korban dan utamanya masa depan bangsa.

Gubernur Heryawan berharap, dengan bantuan intansi horisontal ini, mampu menekan korban yang sebagian besar kaum perempuan, yang notabene ujung tombak pembinaan tunas generasi penerus bangsa.

“Saya minta dukungan semua pihak. Mari kita selamatkan anak-anak gadis kita dari pengaruh orang-orang yang hanya mencari keuntungan dengan bisnis ini,”kata Heryawan pada acara Orientasi Program Kependudukan dan Keluarga Bencana dan Human Trafficking bagi Danramil dan Babinsa.

Orientasi program ini dihadiri 160 Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) dan 360 Babinsa.

Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim dan Ketua Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (TP2TP2A), Netty Prasetyani Heryawan turut hadir.

Menurutnya, penduduk Jabar sebagai provinsi terpadat di Indonesia yakni memiliki 44,5 juta jiwa. “Jawa Timur dibelakang Jawa Barat.  Jumlah penduduk bukan masalah. Yang penting, sepanjang pertumbuhannya terkendali dan memperoleh pelayanan pendidikan serta kesehatan yang baik,” paparnya.

Upaya berbagai pihak memerangi tindak perdagangan manusia belum mampu menekan habis kasus human trafficking.

“Walau belum membasmi praktik ini, namun ada tren penurunan kasus perdagangan manusia di Jabar,”ungkapnya.

Babinsa, diakui merupakan penjaga kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

“Karena kependudukan dan human trafficking salah satu persoalan bangsa, maka saya minta Babinsa berperan aktif,”kata Heryawan. (yopi/d)