Kamis, 10 Oktober 2013 - 10:52:05 WIB
CILEGON, BP - Tentara Nasional Indonesia kembali "menyerbu" daerah tertinggal, seperti wilayah perbatasan negara, pulau - pulau kecil dan terluar maupun daerah perkotaan yang belum tersentuh pembangunan. Penggalakan pembangunan melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-91 untuk wilayah Banten sendiri, dilaksanakan di Kelurahan Bulakan Kecamatan Cibeber Kota Cilegon dengan total anggaran mencapai Rp 687 juta dan yang akan dilaksanakan selama 21 hari.
Danrem 064/Maulana Yusuf Banten, Kolonel Inf Dedy Kusmayadi, TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral yang melibatkan TNI, kementerian terkait, lembaga pemerintahan non kementerian dan pemerintah daerah serta segenap lapisan masyarakat di lokasi TMMD. Di wilayah hukum Banten, TMMD dilaksanakan bergiliran disetiap kabupaten/kota.
"Terdapat 71 lokasi TMMD yang dilakukan TNI. Untuk wilayah hukum Banten, program TMMD kami laksanakan di Kota Cilegon selama 21 hari dan dimulai hari ini (kemarin, red). Dengan tujuan utama untuk mendorong dan mempercepat pembangunan," kata Dedy dalam sambutannya di Lapangan Kelurahan Bulakan Kecamatan Cibeber Kota Cilegon, Rabu (9/10).
Dedy menambahkan, diharapkan melalui program TMMD, semua aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah terakomodir, mengingat proses perencanaan programnya diawali dengan melibatkan berbagai instansi dan masyarakat, serta disusun dengan sistem bottom up planning . Bahkan, lanjut Dedy, sebelum menentukan lokasi TMMD, TNI melakukan koordinasi secara intensif mulai dari musyawarah tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga ke pemerintah pusat.
"Ada pun sasaran programnya yaitu program pembangunan fisik dan non fisik, diantaranya pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana serta penyuluhan-penyuluhan terkait hal-hal yang dibutuhkan masyarakat," jelasnya.
Dedy menjelaskan, program TMMD merupakan salah satu operasi bakti TNI terhadap masyarakat di daerah, dengan prioritas utama membangun daerah tertinggal, terpencil, daerah kumuh perkotaan dan daerah yang rentan terkena bencana alam maupun daerah rawan konflik.
Di kota Cilegon khususnya, lanjut Dedi, TNI harus berbaur bersama dengan masyarakat yang diharapkan dapat terbangun interaksi antara TNI dengan masyarakat. "Untuk itu, pembangunannya melibatkan masyarakat, seperti proses pembentukan dan pelebaran jalan setapak, membangun tembok penahan tanah, gorong-gorong hingga rehab beberapa rumah ibadah," jelasnya.
Dedi menambahkan, semua program TMMD baik fisik dan non fisik harus dapat diselesaikan oleh TNI bersama unsur pemerintah dan elemen masyarakat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dengan anggaran yang berasal dari anggaran TNI seniali Rp137 juta untuk kegiatan logistik berikut dana penyertaan dari Pemprov Banten senilai Rp50 juta dan Pemkot Cilegon senilai Rp500 juta.
"Dana ini kami anggap sebagai stimulan, pasti tidak cukup namun dapat merangsang masyarakat untuk bergotong-royong agar mendapatkan hasil kerja yang sempurna," jelasnya.
Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi menyambut positif kegiatan TMMD. Iman berharap, melalui kegiatan bakti TNI, sinergitas TNI dan Pemerintah Kota Cilegon dapat lebih ditingkatkan lagi. "Kegiatan ini sangat membantu kerja pemerintah dalam mempercepat pembangunan. Kami juga menyumbangkan sapi dan membantu rehab rumah tidak layak huni sebagai bentuk partisipasi dalam program TMMD tahun ini," kata Walikota.
Berdasarkan pantauan BANTEN POS, kegiatan TMMD hari pertama juga dirangkaikan pula dengan kegiatan bakti sosial lainnya, seperti pengobatan gratis dan pembagian sembako gratis. Turut hadir dalam acara pembukaan TMMD, Wakapolda Banten, Danlanal Banten, Danlanud Gorda, Kapolres Cilegon, Dandim 0623/Cilegon, tokoh masyarakat, ulama dan tokoh pemuda Kota Cilegon. (CR2/ZAL/IGO)
CILEGON, BP - Tentara Nasional Indonesia kembali "menyerbu" daerah tertinggal, seperti wilayah perbatasan negara, pulau - pulau kecil dan terluar maupun daerah perkotaan yang belum tersentuh pembangunan. Penggalakan pembangunan melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-91 untuk wilayah Banten sendiri, dilaksanakan di Kelurahan Bulakan Kecamatan Cibeber Kota Cilegon dengan total anggaran mencapai Rp 687 juta dan yang akan dilaksanakan selama 21 hari.
Danrem 064/Maulana Yusuf Banten, Kolonel Inf Dedy Kusmayadi, TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral yang melibatkan TNI, kementerian terkait, lembaga pemerintahan non kementerian dan pemerintah daerah serta segenap lapisan masyarakat di lokasi TMMD. Di wilayah hukum Banten, TMMD dilaksanakan bergiliran disetiap kabupaten/kota.
"Terdapat 71 lokasi TMMD yang dilakukan TNI. Untuk wilayah hukum Banten, program TMMD kami laksanakan di Kota Cilegon selama 21 hari dan dimulai hari ini (kemarin, red). Dengan tujuan utama untuk mendorong dan mempercepat pembangunan," kata Dedy dalam sambutannya di Lapangan Kelurahan Bulakan Kecamatan Cibeber Kota Cilegon, Rabu (9/10).
Dedy menambahkan, diharapkan melalui program TMMD, semua aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah terakomodir, mengingat proses perencanaan programnya diawali dengan melibatkan berbagai instansi dan masyarakat, serta disusun dengan sistem bottom up planning . Bahkan, lanjut Dedy, sebelum menentukan lokasi TMMD, TNI melakukan koordinasi secara intensif mulai dari musyawarah tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga ke pemerintah pusat.
"Ada pun sasaran programnya yaitu program pembangunan fisik dan non fisik, diantaranya pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana serta penyuluhan-penyuluhan terkait hal-hal yang dibutuhkan masyarakat," jelasnya.
Dedy menjelaskan, program TMMD merupakan salah satu operasi bakti TNI terhadap masyarakat di daerah, dengan prioritas utama membangun daerah tertinggal, terpencil, daerah kumuh perkotaan dan daerah yang rentan terkena bencana alam maupun daerah rawan konflik.
Di kota Cilegon khususnya, lanjut Dedi, TNI harus berbaur bersama dengan masyarakat yang diharapkan dapat terbangun interaksi antara TNI dengan masyarakat. "Untuk itu, pembangunannya melibatkan masyarakat, seperti proses pembentukan dan pelebaran jalan setapak, membangun tembok penahan tanah, gorong-gorong hingga rehab beberapa rumah ibadah," jelasnya.
Dedi menambahkan, semua program TMMD baik fisik dan non fisik harus dapat diselesaikan oleh TNI bersama unsur pemerintah dan elemen masyarakat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dengan anggaran yang berasal dari anggaran TNI seniali Rp137 juta untuk kegiatan logistik berikut dana penyertaan dari Pemprov Banten senilai Rp50 juta dan Pemkot Cilegon senilai Rp500 juta.
"Dana ini kami anggap sebagai stimulan, pasti tidak cukup namun dapat merangsang masyarakat untuk bergotong-royong agar mendapatkan hasil kerja yang sempurna," jelasnya.
Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi menyambut positif kegiatan TMMD. Iman berharap, melalui kegiatan bakti TNI, sinergitas TNI dan Pemerintah Kota Cilegon dapat lebih ditingkatkan lagi. "Kegiatan ini sangat membantu kerja pemerintah dalam mempercepat pembangunan. Kami juga menyumbangkan sapi dan membantu rehab rumah tidak layak huni sebagai bentuk partisipasi dalam program TMMD tahun ini," kata Walikota.
Berdasarkan pantauan BANTEN POS, kegiatan TMMD hari pertama juga dirangkaikan pula dengan kegiatan bakti sosial lainnya, seperti pengobatan gratis dan pembagian sembako gratis. Turut hadir dalam acara pembukaan TMMD, Wakapolda Banten, Danlanal Banten, Danlanud Gorda, Kapolres Cilegon, Dandim 0623/Cilegon, tokoh masyarakat, ulama dan tokoh pemuda Kota Cilegon. (CR2/ZAL/IGO)