Senin, 07 Oktober 2013

Sekolah Kodam bisa dihidupkan



AKSI brutal pelajar makin menakutkan.Tawuran di jalanan seperti kesetanan saling menyerang antar pelajar tidak menghiraukan kepentingan warga disekitarnya.Aksi terkahir sung­guh mengerikan karena menggunakan air keras.Ak­ibatnya korban pun berjatu­han hingga belasan. Tindakan sama sekali tidak mencer­minkan  per­ilaku seorang pelajarsekolah. Di sisi lain kalau tindakan ini ditiru oleh pel­ajar-pelajar lain, yang sela­ma ini sudah membawa sen­jata tajam atau benda lain­nya untuk tawuran, bisa dibayangkan, betapa bany­ak korbannya. Ketika RN, 18, yang beraksi pada Jumat (4/10) pagi di bus PPD 213 di kawasan Jatinegara, seor­ang diri, korban yang jatuh sudah belasan. Bagaimana bila ada pelajar lain yang meniru perilaku buruk ini di setiap tawuran meng­gunakan cairan berbahaya tersebut. Apalagi untuk membeli air keras yang membahayakan itu tidak sulit dan relatif murah.

SEKOLAH KODAM

Di era Hendro Priyono menjadi PangdamJaya, pernah diadakan sekolah khusus Kodam Jaya sebagai langkah konkrit mengatasi ma­raknya tawuran pela­jar.Saat itu tawuran pela­jar juga semakin brutal, ga­nas melukai lawannya ter­masuk berani membajakbus.Kondisi ini benar-be­nar menimbulkan ketaku­tan warga bahkan trauma ketika melihat rombongan pelajar.

Situasi sekarang sebe­narnya tidak jauh berbeda dengan kondisi masa itu.Seperti RN yang kini sudah ditangkap petugas.

"Harus ada tindakan yang nyata tegas meski tidak harus keras.Kalau berkaca dari tindakan RN, berarti selama tindak ada pembinaan yang membuat anak itu jera.Karena itu perlu dibuat pola yang membuat mereka jera dan tidak melakukan perbua­tan buruknya lagi," kata Krimonolog Univeristas Budi Luhur Murtiyuwono.

Dia setuju pola yang di­lakukan era Hendropriyono.Apapun kritikan orang yang penting adalah hasil­nya. Dan ternyata cara itu efektif untuk mencegah tawuran antar pelajar. Pro­gram itu juga diikuti di Kodim Tangerang dengan siswa dari beberapa anak STM berbeda.(untung), Sumber Koran: Pos Kota (07 Oktober 2013/Senin, Hal. 05)