Senin, 07 Oktober 2013

Pelibatan TNI ke KPK Dinilai Keliru



[JAKARTA]Direktur Ek­sekutif Imparsial Poengky Indarti menilai, masuknya anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam in­stitusi Komisi Pemberan­tasan Korupsi (KPK) ada­lah keputusan keliru.De­ngan prestasi KPK dalam mengungkap kasus-kasus korupsi selama ini, KPK seharusnya tidak perlu melibatkan TNI demi menjaga independensinya.

Pernyataan Poengky ini menanggapi rencana KPK merekrut penyidik dari ka­langan TNI dan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS). "Tanpa keterlibat­an TNI, kami menilai KPK sudah berhasil dalam mela­kukan kerja pemberantasan korupsi selama ini," ujar Poengky, di kantor Imparsi­al, Jakarta, Jumat (4/10).

Menurut Poengky, me­libatkan anggota TNI justru akan memperburuk citra KPK bila nantinya bersing­gungan dengan kasus ko­rupsi yang terjadi di sektor pertahanan. Dikhawatirkan, hal ini mengganggu inde­pendensi lembaga pembe­rantasan korupsi tersebut.

"Daripada melibatkan TNI, KPK seharusnya membentuk dan memper­banyak jumlah penyidik independen untuk mem­perkuat lembaganya," ka­tanya.[W-12], Sumber Koran: Suara Pembaruan (05 Oktober 2013/Sabtu, Hal. 06)