SAMBAS – Tutup Tanam Perdana Sawah TNI Mendukung Ketahanan Pangan dan Sadap Karet Perdana di Kabupaten Sambas, yang dipusatkan di Desa Tebing Batu, Sebawi, Senin (7/10), sukses digelar. Plh Bupati Sambas Pabali Musa bersama Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Tunggul Iman Panudju, KSAD TNI yang diwakili Waster KSAD TNI Brigjen Komaruddin Simajuntak, Pangdam XII Tanjung Pura yang diwakili Kasdam Brigjen Anang Misjan, dan Gubernur Kalbar yang diwakili Kepal Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Kalbar Anna Kalis, serta beberapa perwira tinggi seperti Kolonel TNI Winarta, Danrem 121 ABW Kolonel Inf Tiopan Aritonang, dan Dandim 1202 Singkawang Letkol Inf Robby Lukman Leksana melakukan penyadapan karet dan penyemaian benih padi di lokasi yang telah ditentukan.
“Pemda Sambas menyambut baik kegiatan ini, karena sesuai misi peningkatan ekonomi kerakyatan. Guna mewujudkan hal tersebut, salah satunya dapat melalui peningkatan produksi commodity karet yang pada hari ini (kemarin, Red) dilaksanakan sadap perdana,” ujarnya Pabali Musa. Karet, dikatakan Wabup, memiliki peranan penting bagi masyarakat di kabupaten ini. Disebutkan dia, dari data statistik perkebunan, luas kebun karet di Sambas mencapai kurang lebih 53.043 hektare persegi, dengan melibatkan 39.726 kepala keluarga petani pekebun. Hanya saja, diakui dia, daya saing produk karet masih belum memberikan hasil memuaskan, karena mutu yang kurang baik, sehingga belum maksimal dalam meningkatkan pendapatan petani karet. “Dalam rangka upaya meningkatkan peranan dan daya saing commodity karet, Pemda Kabupaten Sambas akan mewujudkan pembangunan perkebunan karet, salah satunya peningkatan dan perbaikan mutu hasil produksi berupa bahan olah karet sesuai standar SNI (Standar Nasional Indonesia),” jelas dia.
Wabup pun berharap, dengan kegiatan sadap perdana karet seperti ini, mampu meningkatkan produktivitas kebun, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani karet. Pada tahun 2014, Wabup menerangkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan surplus beras 10 juta ton. Pemda, ditegaskan dia, bertekad menyukseskan pencapaian target tersebut. Pada tahun 2013, ditambahkan dia, produksi padi Sambas ditargetkan 316.689 ton gabah kering giling (GKG), atau 20, 21 persen dari jumlah target Provinsi Kalbar yang sebesar 1.556.675 ton GKG. “Tentunya itu cukup besar bila dibandingkan dengan target kabupaten kota lainnya. Insya Allah target yang ditetapkan tersebut akan dapat kita capai,” sebutnya.
Pada Agustus 2013, diungkapkan Wabup bahwa realisasi luas panen sebesar 54, 514 hektare atau 59, 2 persen dari target luas panen di tahun 2013 sebesar 92, 160 hektare dengan luas tanam yang ada sampai dengan September 2013. “Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas atas nama masyarakat Kabupaten Sambas, berterima kasih kepada Kementan RI, TNI AD, di mana kegiatan tanam sawah dan sadap karet di Desa Tebing Batu ini, merupakan pilot project TNI mendukung ketahanan pangan dan kerjasama seluruh unsur terkait,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, Kabupaten Sambas melalui Kementerian Pertanian mendapatkan bantuan berupa perluasan areal sawah, mendukung tanaman pangan kerjasama TNI AD untuk dukungan terhadap ketahanan pangan, mendapatkan bantuan Rp2 miliar. Bantuan ini dipergunakan untuk perluasan areal tanaman pangan seluas 200 hektare, meliputi Desa Samustida, Teluk Keramat seluas 50 hektare; Desa Tebing Batu, Sebawi, 50 hektare; Desa Penakalan (Sejangkung), 25 hektare; dan Desa Sendoyan, Sejangkung, 75 hektare. (har)
“Pemda Sambas menyambut baik kegiatan ini, karena sesuai misi peningkatan ekonomi kerakyatan. Guna mewujudkan hal tersebut, salah satunya dapat melalui peningkatan produksi commodity karet yang pada hari ini (kemarin, Red) dilaksanakan sadap perdana,” ujarnya Pabali Musa. Karet, dikatakan Wabup, memiliki peranan penting bagi masyarakat di kabupaten ini. Disebutkan dia, dari data statistik perkebunan, luas kebun karet di Sambas mencapai kurang lebih 53.043 hektare persegi, dengan melibatkan 39.726 kepala keluarga petani pekebun. Hanya saja, diakui dia, daya saing produk karet masih belum memberikan hasil memuaskan, karena mutu yang kurang baik, sehingga belum maksimal dalam meningkatkan pendapatan petani karet. “Dalam rangka upaya meningkatkan peranan dan daya saing commodity karet, Pemda Kabupaten Sambas akan mewujudkan pembangunan perkebunan karet, salah satunya peningkatan dan perbaikan mutu hasil produksi berupa bahan olah karet sesuai standar SNI (Standar Nasional Indonesia),” jelas dia.
Wabup pun berharap, dengan kegiatan sadap perdana karet seperti ini, mampu meningkatkan produktivitas kebun, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani karet. Pada tahun 2014, Wabup menerangkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan surplus beras 10 juta ton. Pemda, ditegaskan dia, bertekad menyukseskan pencapaian target tersebut. Pada tahun 2013, ditambahkan dia, produksi padi Sambas ditargetkan 316.689 ton gabah kering giling (GKG), atau 20, 21 persen dari jumlah target Provinsi Kalbar yang sebesar 1.556.675 ton GKG. “Tentunya itu cukup besar bila dibandingkan dengan target kabupaten kota lainnya. Insya Allah target yang ditetapkan tersebut akan dapat kita capai,” sebutnya.
Pada Agustus 2013, diungkapkan Wabup bahwa realisasi luas panen sebesar 54, 514 hektare atau 59, 2 persen dari target luas panen di tahun 2013 sebesar 92, 160 hektare dengan luas tanam yang ada sampai dengan September 2013. “Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas atas nama masyarakat Kabupaten Sambas, berterima kasih kepada Kementan RI, TNI AD, di mana kegiatan tanam sawah dan sadap karet di Desa Tebing Batu ini, merupakan pilot project TNI mendukung ketahanan pangan dan kerjasama seluruh unsur terkait,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, Kabupaten Sambas melalui Kementerian Pertanian mendapatkan bantuan berupa perluasan areal sawah, mendukung tanaman pangan kerjasama TNI AD untuk dukungan terhadap ketahanan pangan, mendapatkan bantuan Rp2 miliar. Bantuan ini dipergunakan untuk perluasan areal tanaman pangan seluas 200 hektare, meliputi Desa Samustida, Teluk Keramat seluas 50 hektare; Desa Tebing Batu, Sebawi, 50 hektare; Desa Penakalan (Sejangkung), 25 hektare; dan Desa Sendoyan, Sejangkung, 75 hektare. (har)