JAKARTA,Tidak
seperti tahun-tahun sebelumnya, pembahasan Rencana Anggaran dan Kementerian
Lembaga (RAKL) Kementerian Pertahanan dengan Komisi I DPR pada Kamis (17/10)
berlangsung tertutup. Dalam pembahasan itu, DPR menyetujui anggaran Kemhan sebesar
Rp 83 triliun.
Beberapa rapat
mengenai anggaran yang digelar sebelumnya biasanya terbuka seperti rapat pada
11 September 2011 dan 1 Juni 2012.Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin yang
memimpin rapat merasa tidak ada yang penting dalam rapat tersebut.Rapat itu
hanya menjadi formalitas penyetujuan anggaran yang sudah diajukan sebelumnya.
"Saya tanya ke forum, tapi diminta untuk tertutup. Saya pikir, terbuka
juga sebenarnya tidak masalah, tidak ada yang rahasia," kata Hasanuddin.
Seorang anggota
Komisi I yang enggan disebutkan namanya mengatakan, permintaan rapat tertutup
datang dari sekretariat Komisi.Rapat yang dimulai selepas pukul 10.00 itu
berlangsung sekitar dua jam.Dalam rapat tersebut dibahas pengadaan beberapa
persenjataan TNI termasuk helikopter Apache."Banyak pertanyaan yang
lain-lain juga, tapi tidak membahas satuan tiga," kata Hasanuddin.
Saat ditanyakan,
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pihaknya menyerahkan
kesimpulan akhir pada Komisi I DPR "Silakan Tanya Komisi bagaimana
kesimpulannya," kata Purnomo.
Ditanya soal
keputusannya, Hasanuddin mengatakan, "Keputusannya cuma bahwa Komisi I
menyetujui RAKL Kemhan sebesar Rp 83 triliun. "Namun, pembahasan soal
anggaran pun bersifat umum, tidak masuk pada peralatan secara rinci.Yang ada
hanya pembagian anggaran di TNI AD, TNI AL, TNI AU.
Selain itu, TNI
juga mendapatkan anggaran untuk persiapan dan pelaksanaan pemilu sebesar Rp
100 miliar.Dana tersebut bersifat siap dipakai.Artinya, anggaran bisa
dipergunakan TNI kalau TNI diminta untuk ikut serta dalam
pengamanan."Kalau diminta saja," kata Hasanuddin.(EDN), Sumber
Koran: Kompas (18 Oktober 2013/Jumat, Hal. 05)