Rabu, 02 Oktober 2013

Lemsaneg: Tak Ada Intervensi Pengamanan Data Pemilu



Selasa, 1 Oktober 2013 | 19:01 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Mayjen TNI Djoko Setiadi memastikan, tidak ada intervensi dari pihak mana pun, termasuk Presiden, dalam pengamanan data Pemilu 2014. Dia menyatakan, Lemsaneg tidak dapat mengubah hasil perolehan suara pemilu.

"Kami pastikan soal transparansi. Tidak ada intervensi, tekanan," ujar Djoko saat ditemui di kantornya, di Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2013).

Dia mengatakan, lembaga yang dipimpinnya tersebut adalah lembaga yang netral dari kepentingan apa pun. Disampaikannya, selama 67 tahun berdiri, Lemsaneg terbukti tidak pernah diintervensi atau dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu. Diakuinya, lembaga itu memang bertanggung jawab kepada Presiden. Namun, katanya, data hasil perolehan suara merupakan tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU) sepenuhnya. 

Ia menuturkan, pihaknya tidak memiliki wewenang menyampaikan hasil perolehan suara. "Lemsaneg tidak pernah melaporkan hasil perolehan suara ke Presiden, hanya melaporkan membantu KPU dalam pengamanan. Tidak pernah ada ranahnya menyampaikan hasil perolehan suara. Itu ranahnya KPU," terang Djoko.

Dia juga memastikan, Lemsaneg tidak akan mengubah data perolehan suara untuk kepentingan partai politik (parpol) atau calon anggota legislatif (caleg) tertentu. Dituturkannya, pihaknya memaklumi kekhawatiran publik atau parpol soal perubahan data hasil perolehan suara pemilu. Namun, tegasnya, justru Lemsaneg ingin memastikan perolehan suara tidak dimainkan pihak tertentu.

"Justru Lemsaneg ingin jaga keutuhan, transparan dalam penyampaian hasil suara di TPS sampai dengan server di KPU upaya di jalan tidak diubah-ubah orang, tidak diganggu peretas, cracker, tidak dimanipulasi, utuh suaranya 100 persen dari TPS sampai KPU," terang Djoko.

Ia menyampaikan, meski telah diamankan Lemsaneg, data pemilu tetap dapat diakses publik. Hal itu, ujarnya, ialah untuk memastikan tidak ada pihak yang mengubah data, termasuk Lemsaneg. "Kalau diakses, bisa banget. KPU kan punya web sendiri. Itulah perolehannya sampai situ, tidak ada yang ditutup-tutupi," ujar dia.

Kepala Sub Direktorat Pengamanan Teknis Sandi Lemsaneg Pratama D Persada mengatakan, selain mengamankan isi data pemilu yang ada dalam server KPU, pihaknya juga diminta mengamankan jalur distribusi data tersebut.

"Data itu kami 'bungkus' semuanya, begitu dibungkus orang tidak bisa masuk. Ketika data dikirimkan, orang tidak bisa melihat. Orang bisa melihat hanya ketika data sampai di pusat," jelas Pratama ketika ditemui terpisah. (Editor : Hindra Liauw)