BONDOWOSO - Tim
penyidik Kepolisian Resor Bondowoso hingga kemarin telah memeriksa 12 saksi
dalam kaitan dengan kasus ledakan dahsyat yang mengguncang Kelurahan Kota
Kulon, Kecamatan Kota Bondowoso, Ahad lalu.
Kepala
Kepolisian Resor Bondowoso Ajun Komisaris Besar Sabilul Alief mengatakan
pihaknya belum menetapkan tersangka baru.Polisi baru menetapkan Sersan Kepala
Agus Supriyadi (almarhum) sebagai tersangka. "Yang lain masih
didalami," katanya kepada Tempo kemarin.
Alief enggan
menjelaskan soal Sumardi, adik kandung Serka Agus yang diperiksa sejak Senin
lalu.Menurut dia, penyidik tak mau terburu-buru menyimpulkan atau menetapkan
tersangka baru tanpa bukti-bukti yang kuat. "Proses penyelidikan jalan
terus," katanya tanpa bersedia menjelaskan, dengan alas an akan melakukan
analisis dan evaluasi hasil penyelidikan.
Sebelumnya,
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Kolonel Totok Sugiarto,
menyatakan Serka Agus diketahui sudah empat tahun berbisnis mercon.Namun, kata
Totok, yang membuat mercon adalah adiknya yang bernama Sunardi.Bahkan rumah
Sunardi pernah hancur pada 2009 akibat ledakan mercon.
Kodam juga
menurunkan tim untuk menginvestigasi kasus ini, dan menjanjikan akan mengetahui
penyebab ledakan rumah Serka Agus kemarin. Saat ditanya mengenai hasil
pengusutan tersebut, Totok menyatakan pihaknya memilih menunggu hasil
penyelidikan resmi aparat kepolisian. "Yang memiliki alat lengkap kan
Polda, jadi hasil penyelidikannya kami menunggu dari mereka. Saat ini kami
belum tahu penyebab ledakannya apa," katanya saat dihubungi Tempo kemarin.
Totok mengatakan
tim intelijen Kodam bergabung dengan tim penyidik Polda Jawa Timur untuk menyelidiki
penyebab terjadinya ledakan rumah vang sudahtahunan menjadi pabrik mercon itu.
"Kami maksimal bekerja hanya satu hari dari kemarin (Senin),"
ucapnya.
Berdasarkan
pantauan Tempo di lokasi, sejak pukul 09.00 WIB, tampak tim Indonesia Automatic
Fingerprints Identification System (Inafis) Polri menyisir sisa-sisa ledakan.
Sejam kemudian, ratusan anggota TNI AD dikerahkan membantu warga membersihkan
puing-puing reruntuhan bangunan.
Mereka juga
membantu warga membenahi rumah-rumah yang ambruk akibat ledakan."Ini kerja
bakti TNI. Bantuan dari kesatuan masih kami koordinasikan dengan
pimpinan," kata Komandan Distrik Militer 0822 Bondowoso, Letnan Kolonel
Infanteri Zulkarnaen Dwi Peristianto.
Sejumlah aktivis
dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Universitas Bondowoso juga turut
menggalang bantuan di kampus dan di alun-alun Kota Bondowoso.Beberapa kelompok
siswa sekolah juga menggalang bantuan di sekolah masing-masing.(MAHBUB
DJUNAIDY I ARIEF RIZOI HIDAYAT), Sumber: Koran Tempo (02 Oktober 2013/Rabu,
Hal. 08)