Senin, 21 Oktober
2013 , 07:02:00
JAKARTA--- Bentrok antara
anggota Brimob dan personel TNI di cafe Venus Depok dinilai sangat memalukan.
Selain ada korban luka, bentrok juga mencoreng citra dua institusi.
"Ini
akibat penegakan disiplin anggota belum maksimal. Ada pemakluman yang terus
dibiarkan," ujar anggota Kompolnas Edi Saputra Hasibuan di Jakarta kemarin
(20/10). Bentrok terjadi Jumat 18 Oktober 2013 pukul 23.30. Insiden perkelahian
itu dipicu oleh keributan meminta rokok.
Menurut
Edi, anggota kepolisian idealnya tidak membawa nama institusi di tempat hiburan
malam. "Perlu ada aturan tegas untuk anggota agar tidak sering berada di
cafe-cafe. Ini yang belum ada," katanya.
Terpisah,
anggota komisi III (bidang hukum) DPR Abubakar Al Habsyi juga meminta Polri dan
TNI melakukukan evaluasi serius. "Jangan sampai yang semacam ini terulang
terus menerus," katanya.
Abubakar menjelaskan masing-masing satuan juga
sebaiknya meningkatkan pengamanan agar tidak ada anggotanya yang seenaknya
keluar tanpa ada perintah yang jelas. Hal ini perlu dilakukan agar kasus
seperti di Cebongan, Jogjakarta tidak
kembali terulang.
Seperti
diketahui kasus penyerangan di Lapas Cebongan bermula dari keributan antara
anggota TNI dengan sipil di Cafe Hugos, jalan Adisucipto, Jogjakarta.
"Para
pimpinan satuan Kepolisian dan TNI juga sebaiknya menertibkan para anggotanya
yang kongkow-kongkow di tempat hiburan malam tanpa tujuan yang jelas,"
katanya. (rdl)