09 Oktober 2013 | 15:43 wib
SUMOWONO, suaramerdeka.com - Sebuah insiden tenda roboh terjadi saat persiapan pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun Anggaran 2013, di Lapangan Desa Keseneng, Sumowono, Kabupaten Semarang, Rabu (9/10) pagi. Konstruksi tenda roboh pascaterkena angin kencang. Di lokasi tersebut sedianya akan digunakan untuk tenda kehormatan Dandim 0714 Salatiga, Letkol Tjahyono Prasetyanto, Plh Bupati Semarang Warnadi, serta tamu undangan lainnya.
Akibat kejadian yang berlangsung singkat, sontak membuat peserta upacara dan petugas dari Kodim 0714 Salatiga yang tengah melakukan gladi bersih upacara pembukaan berlari menuju tenda untuk penanganan darurat. Beruntung, Dandim dan Plh Bupati serta undangan lainnya belum sempat duduk di kursi tenda kehormatan.
Karena terjadi sebelum pelaksanaan upacara pembukaan, insiden tenda roboh itu tidak mengganggu jalannya upacara. Bertindak selaku inspektur upacara, Dandim membacakan sambutan tertulis Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Budiman selaku penanggungjawab operasional TMMD. Dikatakan KASAD, program TMMD diharapkan dapat mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah. Mengingat program ini merupakan salah satu operasi bhakti TNI untuk menjawab kebutuhan masyarakat di daerah.
"Sasaran kegiatan fisik diprioritaskan untuk daerah tertinggal, terisolir atau terpencil, daerah perbatasan, daerah kumuh perkotaan, terkena bencana, dan rawan konflik. Penentuan sasaran diharapkan dapat mempercepat pembangunan di daerah dan menyelesaikan ketertinggalan dan permasalahan yang ada dengan sebaik mungkin," tegasnya.
Sementara itu Pasiter Kodim 0714 Salatiga Kapten Chb Edi Susanto dalam laporannya menjelaskan, kegiatan fisik TMMD Sengkuyung kali ini dilaksanakan di Desa Keseneng Sumowono. Berupa pengaspalan jalan penghubung Dusun Tlawah, Keseneng ke Dusun Peron, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal sepanjang 1.200 meter dan lebar tiga meter. Selain kegiatan tadi, pengaspalan jalan sepanjang 800 meter lebar 3 meter juga dilakukan dari Desa Keseneng sampai Desa Peron Limbangan Kendal.
Adapun sasaran tambahan, menurut dia, akan diwujudkan berupa pengaspalan jalan sepanjang 800 meter lebar 3 meter yang menghubungkan Dusun Keseneng ke Dusun Tlawah Desa Keseneng. "Pelaksanaan TMMD melibatkan unsur 1 SST anggota Kodim, Polres Semarang, Pemkab Semarang, serta puluhan masyarakat Desa Keseneng setiap harinya," jelasnya.
Sedangkan untuk kegiatan non fisik, akan diwujudkan dengan penyuluhan wawasan kebangsaan, bahaya narkoba, pertanahan, pertanian, ketenagakerjaan, kesehatan, dan hiburan rakyat. "Kegiatan TMMD yang berlangsung dari 9 Oktober hingga 29 Oktober 2013 ini menghabiskan dana Rp 410 juta. Terdiri dari bantuan APBD Provinsi Jawa Tengah Rp 160 juta, APBD Kabupaten Semarang Rp 160 juta, dan swadaya masyarakat Rp 90 juta," tukasnya. (Ranin Agung/CN34/SMNetwork)
SUMOWONO, suaramerdeka.com - Sebuah insiden tenda roboh terjadi saat persiapan pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun Anggaran 2013, di Lapangan Desa Keseneng, Sumowono, Kabupaten Semarang, Rabu (9/10) pagi. Konstruksi tenda roboh pascaterkena angin kencang. Di lokasi tersebut sedianya akan digunakan untuk tenda kehormatan Dandim 0714 Salatiga, Letkol Tjahyono Prasetyanto, Plh Bupati Semarang Warnadi, serta tamu undangan lainnya.
Akibat kejadian yang berlangsung singkat, sontak membuat peserta upacara dan petugas dari Kodim 0714 Salatiga yang tengah melakukan gladi bersih upacara pembukaan berlari menuju tenda untuk penanganan darurat. Beruntung, Dandim dan Plh Bupati serta undangan lainnya belum sempat duduk di kursi tenda kehormatan.
Karena terjadi sebelum pelaksanaan upacara pembukaan, insiden tenda roboh itu tidak mengganggu jalannya upacara. Bertindak selaku inspektur upacara, Dandim membacakan sambutan tertulis Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Budiman selaku penanggungjawab operasional TMMD. Dikatakan KASAD, program TMMD diharapkan dapat mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah. Mengingat program ini merupakan salah satu operasi bhakti TNI untuk menjawab kebutuhan masyarakat di daerah.
"Sasaran kegiatan fisik diprioritaskan untuk daerah tertinggal, terisolir atau terpencil, daerah perbatasan, daerah kumuh perkotaan, terkena bencana, dan rawan konflik. Penentuan sasaran diharapkan dapat mempercepat pembangunan di daerah dan menyelesaikan ketertinggalan dan permasalahan yang ada dengan sebaik mungkin," tegasnya.
Sementara itu Pasiter Kodim 0714 Salatiga Kapten Chb Edi Susanto dalam laporannya menjelaskan, kegiatan fisik TMMD Sengkuyung kali ini dilaksanakan di Desa Keseneng Sumowono. Berupa pengaspalan jalan penghubung Dusun Tlawah, Keseneng ke Dusun Peron, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal sepanjang 1.200 meter dan lebar tiga meter. Selain kegiatan tadi, pengaspalan jalan sepanjang 800 meter lebar 3 meter juga dilakukan dari Desa Keseneng sampai Desa Peron Limbangan Kendal.
Adapun sasaran tambahan, menurut dia, akan diwujudkan berupa pengaspalan jalan sepanjang 800 meter lebar 3 meter yang menghubungkan Dusun Keseneng ke Dusun Tlawah Desa Keseneng. "Pelaksanaan TMMD melibatkan unsur 1 SST anggota Kodim, Polres Semarang, Pemkab Semarang, serta puluhan masyarakat Desa Keseneng setiap harinya," jelasnya.
Sedangkan untuk kegiatan non fisik, akan diwujudkan dengan penyuluhan wawasan kebangsaan, bahaya narkoba, pertanahan, pertanian, ketenagakerjaan, kesehatan, dan hiburan rakyat. "Kegiatan TMMD yang berlangsung dari 9 Oktober hingga 29 Oktober 2013 ini menghabiskan dana Rp 410 juta. Terdiri dari bantuan APBD Provinsi Jawa Tengah Rp 160 juta, APBD Kabupaten Semarang Rp 160 juta, dan swadaya masyarakat Rp 90 juta," tukasnya. (Ranin Agung/CN34/SMNetwork)