Rabu, 02 Oktober 2013

Hari Kesaktian Pancasila Jangan Lupakan Sejarah



[JAKARTA]Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pan­casila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (1/10) pukul 08.00 WIB.Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono.

Upacara dibuka dengan mengheningkan cipta untuk mengenang jasa pahlawan revolusi.Kemudian dilanjut­kan dengan pembacaan teks Pancasila oleh Ketua DPD RI Irman Gusman.Selanjut­nya pembacaan UUD 45 oleh Ketua MPR Sidarto Danusubroto, dan pembacaan serta penandatanganan ikrar oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie. Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Menteri Agama Suryadharma Ali.

Dalam upacara tersebut, bertindak sebagai Perwira Upacara Brigjen TNI Toto Rinanto, dan Komandan Upacara Kolonel Infrantri Eko Margiono.

Presiden tidak memberi­kan pidato pada acara terse­but.Namun sebelum me­ninggalkan tempat upacara, Presiden sempat menemuikeluarga pahlawan revolusi yang turut mengikuti upacara yaitu sejumlah jenderal dan perwira menengah TNI yang menjadi korban Gerakan 30 September 1965.Pada upa­cara itu, tak ketinggalan di­nyanyikan lagu ciptaan SBY dengan judul "Bangga Jadi Anak Indonesia".

Turut hadir pada upacara itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi, Silalahi, Seskab Dipo Alam dan Mendikbud Mohammad Nuh. Selain itu.ada juga Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menteri PAN Azwar Abubakar, dan Menpora Roy Suryo. Tampak pula Panglima Jenderal TNI Moeldoko, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Jaksa Agung Basrief Arief, Guber­nur DKI Jakarta Joko Widodo.dan sejumlah duta besar negara-negara sahabat.

Meminta

Menteri Sekretaris Ne­gara Sudi Silalahi meminta semua instansi pemerintah menyelenggarakan upacara Hari Kesaktian Pancasila di lingkungan kerja masing-masing secara khidmat, ter­tib, dan sederhana.

Dalam pedoman yang di­sampaikan kepada para pim­pinan lembaga negara dan setingkatnya, Sudi mengata­kan.Hari Kesaktian Pancasi­la adalah milik bangsa Indo­nesia.Tema peringatan ta­hun ini adalah "Mewujudkan Nilai-nilai Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa".

Sementara itu, Wakil Gubernur  DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ber­tindak sebagai inspektur upacara pada Hari Kesakti­an Pancasila di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/10).

Pria yang akrab disapa Ahok ini sangat menyukai kata 'sakti', yang digunakan dalam peringatan Hari Ke­saktian Pancasila.Sebab, arti kata sakti itu adalah ti­dak terkalahkan, meski pun ada beberapa pihak baik dari radikal kiri maupun ka­nan yang berusaha menum­bangkan Pancasila sebagai dasar negara.

Agar perjuangan mem­pertahankan kesaktian Pan­casila dapat diteruskan ke generasi muda, mantan Bu­pati Belitung Timur ini me­nyatakan upacara memper­ingati Hari Kesaktian Panca­sila harus terus diadakan di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

"Tentu saja upacara-upacara ini untuk meng­ingatkan, supaya kita tidak lupa dengan sejarah.Gene­rasi muda harus diyakinkan kalau Pancasila kita ini be­nar-benar sakti.Sudah coba radikal kiri dan kanan untuk menumbangkannya, tetapi tidak berhasil," tuturnya.[R-14/F-5], Sumber Koran: Suara Pembaruan (01 Oktober 2013/Selasa, Hal. 06)