Rabu, 02 Oktober 2013

DPR Dukung TNI Tingkatkan Anggaran



BANDUNG, (PR),   Anggota Komisi I DPR RI Mahfud Sidik mendukung peningkatan anggaran untuk TNI dari sebelumnya Rp 75 triliun menjadi Rp 85 triliun. Peningkatan tersebut dipandang perlu agar TNI semakin ku­at sebagai pertahanan negara.

"Tahun 2014 merupakan tahun modernisasi alusista tahap perta­ma.Saya tentu saja mendukung kesinambungan program dan adanya peningkatan kebijakan dan juga anggaran," kata anggota DPR RI bidang pertahanan ini saat menghadiri seminar studi kewil­ayahan pemberdayaan wilayah pertahanan yang diikuti Perwira Siswa Pendidikan Reguler Angkatan 51 Seskoad di Markas Seskoad Jalan Gatot Subroto Bandung, Selasa (1/10/2013).

Menurut Mahfud, sekarang ini banyak pembahan sosial, ekono­mi, politik, dan budaya di masyarakat. Hal tersebut harus disikapi oleh TNI."TNI sebagai pemegang teritorial harus bisa menyikapi perkembangan zaman, tidak hanya dengan kecerdasan dan keter­ampilan, juga harus didukung peralatan yang modern," ujarnya.

Di tempat yang sama, Danseskoad Mayjen TNI Arief Rahman menyatakan, pemberdayaan wilayah pertahanan demografi geografi harus bisa teridentifikasi. "Sebagai tugas kewilayahan harus bisa membangun bagaimana kesolidan TNI dalam pembinaan prajurit wilayah dan masyarakat," katanya.

Dijelaskan Danseskoad, TNI memang harus lebih dekat dengan rakyat untuk memperkuat pertahanan. "Dengan rakyat dan alusista, maka pertahanan kita akan semakin kuat," katanya.

Menurut Arief, kekuatan TNI harus terus disosialisasikan. Jangan sampai masyarakat tidak tahu bahwa kekuatan TNI sangat dahsyat dalam menjaga wilayah pertahanan Indonesia.Lebih jauh Arief menegaskan, ke depan akan terus digalakan bagaimana membangun kearifan mulai dari dalam rumah tangga, tingkat rukun tetangga dan rukun warga. "Ke depan, kami harus lebih memberdayakan keluarga sebagai kekuatan untuk memperku­at ketahanan negara," katanya.

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo menga­takan, pertahanan dan pemberdayaannya sangat strategis.Oleh kare­na itu, harus dipersiapkan sejak dini jika negara menginginkan per­tahanan tangguh."Pemberdayaan pertahanan wilayah yang dibahas dalam seminar ini cukup baik, tak hanya untuk Kodam Brawijaya, ju­ga bagi provinsi. Ke depan, aspek keamanan harus lebih baik untuk menjamin aspek kehidupan lain," kata Ediwan. (A-113), Sumber Koran: Pikiran Rakyat (02 Oktober 2013/Rabu, Hal. 04)