BANDUNG,
(PR), Anggota Komisi I DPR RI Mahfud
Sidik mendukung peningkatan anggaran untuk TNI dari sebelumnya Rp 75 triliun
menjadi Rp 85 triliun. Peningkatan tersebut dipandang perlu agar TNI semakin kuat
sebagai pertahanan negara.
"Tahun 2014
merupakan tahun modernisasi alusista tahap pertama.Saya tentu saja mendukung
kesinambungan program dan adanya peningkatan kebijakan dan juga anggaran,"
kata anggota DPR RI bidang pertahanan ini saat menghadiri seminar studi kewilayahan
pemberdayaan wilayah pertahanan yang diikuti Perwira Siswa Pendidikan Reguler
Angkatan 51 Seskoad di Markas Seskoad Jalan Gatot Subroto Bandung, Selasa
(1/10/2013).
Menurut Mahfud,
sekarang ini banyak pembahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya di
masyarakat. Hal tersebut harus disikapi oleh TNI."TNI sebagai pemegang
teritorial harus bisa menyikapi perkembangan zaman, tidak hanya dengan
kecerdasan dan keterampilan, juga harus didukung peralatan yang modern,"
ujarnya.
Di tempat yang
sama, Danseskoad Mayjen TNI Arief Rahman menyatakan, pemberdayaan wilayah
pertahanan demografi geografi harus bisa teridentifikasi. "Sebagai tugas
kewilayahan harus bisa membangun bagaimana kesolidan TNI dalam pembinaan
prajurit wilayah dan masyarakat," katanya.
Dijelaskan
Danseskoad, TNI memang harus lebih dekat dengan rakyat untuk memperkuat
pertahanan. "Dengan rakyat dan alusista, maka pertahanan kita akan semakin
kuat," katanya.
Menurut Arief,
kekuatan TNI harus terus disosialisasikan. Jangan sampai masyarakat tidak tahu
bahwa kekuatan TNI sangat dahsyat dalam menjaga wilayah pertahanan Indonesia.Lebih
jauh Arief menegaskan, ke depan akan terus digalakan bagaimana membangun
kearifan mulai dari dalam rumah tangga, tingkat rukun tetangga dan rukun warga.
"Ke depan, kami harus lebih memberdayakan keluarga sebagai kekuatan untuk
memperkuat ketahanan negara," katanya.
Pangdam V
Brawijaya Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo mengatakan, pertahanan dan
pemberdayaannya sangat strategis.Oleh karena itu, harus dipersiapkan sejak
dini jika negara menginginkan pertahanan tangguh."Pemberdayaan pertahanan
wilayah yang dibahas dalam seminar ini cukup baik, tak hanya untuk Kodam
Brawijaya, juga bagi provinsi. Ke depan, aspek keamanan harus lebih baik untuk
menjamin aspek kehidupan lain," kata Ediwan. (A-113), Sumber Koran:
Pikiran Rakyat (02 Oktober 2013/Rabu, Hal. 04)