Jumat, 18 Oktober 2013

Empat Anggota TNI Terluka



Kamis, 17 Oktober 2013


PACITAN. Tak kuat melaju di jalan menanjak, truk yang mengangkut 35 anggota Kodim 0802 Ponorogo terguling di jalur Jalan Lintas Selatan (JLS) tepatnya di Desa Gawang, Kebonagung, Pacitan, sekira pukul 05.30 WIB, kemarin (16/10). Akibat kecelakaan itu, sebelas anggota TNI dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Pacitan. Empat korban yakni Lasalu, Edi Wisnu, Suparto dan Agus Supriyanto. Mereka harus menjalani rawat inap karena luka retak (fraktur) tulang belakang, lepas sendi serta di bagian lengan dan keseleo kaki. Sedangkan Suharto, Eko Margono, Subandi, Puguh, Sodikin, dan Rusmin dan Subur Santosa hanya menjalani rawat jalan. Para personel TNI yang ada di dalam truk itu, sedianya akan mengamankan Presiden SBY yang meresmikan proyek PLTU Sudimoro, sekitar pukul 08.30. "Tanjakannya memang agak menikung. Truk sempat mundur terus terguling," terang Ngadiham, salah seorang warga yang menjadi saksi peristiwa itu.

Dia menambahkan, saat itu ada lima truk yang mengangkut personel TNI beriringan. Kondisi jalan pada lokasi kejadian, menanjak dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Truk yang berada di urutan ketiga, tidak kuat menanjak dan sempat mundur. "Karena tanjakannya terlalu tinggi, truk mundur terus akhirnya ban belakang masuk selokan dan terguling," tambahnya.

Tim kesehatan dari Kesehatan Kodam (Kesdam) V/Brawijaya mengevakuasi korban. Mereka dilarikan ke RSD Pacitan untuk menjalani perawatan intensif sekitar pukul 06.15. "Awalnya masuk tujuh orang, terus disusul empat lagi. Dari sebelas orang itu, empat orang dirawat inap dan lainnya rawat jalan," kata salah seorang perawat di UGD RSD Pacitan.

Dikonfirmasi, Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 081/DSJ Madiun, Mayor Inf Budi Yuwono menjelaskan, salah satu tum dari Kodim 0802 Ponorogo mengalami kecelakaan. Rencananya, mereka bersama tim lain akan mengamankan wilayah peresmian PLTU Sudimoro sebagai rangkaian kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono." "Kecelakaan bisa dialami siapa saja, termasuk anggota. Di lokasi kejadian, kondisi tanjakannya memang tinggi," jelasnya.

Budi menjelaskan, kecelakaan itu murni karena kondisi jalan yang sulit dilalui khususnya untuk para sopir yang tidak hafal medan, bukan karena kelebihan muatan. Menurutnya, truk itu mampu mengangkut personel hingga 40 orang. "Kalau kelebihan muatan jelas tidak, karena jumlahnya sudah sesuai. Ya karena memang tanjakannya tinggi," ujarnya.

Budi meminta agar para anggota TNI yang menjadi korban kecelakaan bisa diberikan kesabaran. Lantaran, sebagai prajurit semua risiko akan dihadapi untuk mengamankan negara. Termasuk keamanan presiden. "Tidak ada yang menginginkan terjadinya kecelakaan dan para anggota ini akan dirawat hingga sembuh. Sebagai prajurit, kami harus siap menjalai konsekuensi saat bertugas," tegasnya. (rgl/irw/jpnn/upi)