Rabu, 2 Oktober
2013 15:29:16 WIB
JAKARTA (Pos
Kota) – Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Dr. S. Widjonarko,
S.Sos, M.M., M.Sc., mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko membuka Seminar
Optimalisasi Program KB-Kes TNI, bertempat di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI
Cilangkap, Rabu (2/10/2013).
Dalam amanat
tertulis Panglima TNI yang dibacakan Aster Panglima TNI mengatakan, bahwa
secara nyata dan mendasar, tantangan utama adalah belum dapatnya bangsa
Indonesia keluar dari apa yang disebut sebagai ”dilema kependudukan”, khususnya
terhadap pengendalian pertumbuhan penduduk, dalam rangka mencapai keseimbangan
antara kuantitas dan kualitas, serta antara dislokasi dan distribusi.
Lebih lanjut
Panglima TNI menyampaikan, pada tahun 2013, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia
akan bertambah menjadi 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen
per tahun. Suatu angka yang besar, namun
rendah produktivitas, yang disebabkan oleh tingginya angka usia dini di dalam
struktur penduduk Indonesia saat ini.
“Untuk itu, pemerintah
akan menerapkan sejumlah strategi baru, antara lain intensifikasi penggarapan
program Keluarga Kecil Bahagia (KKB) di 10 provinsi melalui program generasi
berencana, peningkatan peran tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam sosialisasi
program KKB, pemberdayaan dan revitalisasi lini lapangan, serta pengembangan
kemitraan dalam penggerakan dan pembinaan peserta keluarga berencana” kata
Panglima TNI.
Selanjutnya,
Aster Panglima TNI beserta rombongan meninjau kegiatan Bakti Sosial TNI KB
Kesehatan di Puskesmas Pondok Ranggon. Kegiatan ini merupakan rangkaian
Peringatan ke-68 Hari TNI tahun 2013.
Kegiatan Bakti
Sosial TNI KB Kes didukung 14 Dokter dan 24 Perawat atau tenaga medis, terdiri
dari tiga Angkatan dan Mabes TNI dengan animo hingga 700 orang. Sedangkan untuk
pelayanan Baksos KB Kes, jumlah alokasi 330 akseptor dengan rincian tenaga
medis bidan 1 orang melayani untuk 15
akseptor, Implant 150 akseptor dengan 7 orang bidan terlatih; IUD 70 akseptor
dengan 7 orang bidan; MOP 100 akseptor dengan 3 orang dokter, MOW 10 akseptor
di RSIA Restu Kasih; Pelayanan PAP SMEAR 70 (calon akseptor IUD) dengan 2
dokter Yayasan Kanker Indonesia.
Kegiatan ini
merupakan bentuk komitmen bersama antara TNI dan BKKBN dalam optimalisasi
pelaksanaan Revitalisasi Program KB. Dukungan penuh dari jajaran TNI, maka
keterbatasan jangkauan BKKBN selama ini utamanya ke daerah-daerah terpencil,
tertinggal, perbatasan, kepulauan dan daerah-daerah spesifik lainnya yang pada
umumnya sulit mendapatkan akses informasi dan pelayanan dapat dibantu
dipecahkan. (puspen TNI/sir)