Kamis,
17/10/2013 - 16:51
NGAMPRAH,
(PRLM).- Dalam menjalankan tugas atau bertempur pada medan perang modern,
antarkecabangan TNI harus solid. Hal tersebut akan menciptakan kombinasi
potensi, sehingga meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas.
Komandan Pusat
Kesenjataan Artileri Medan TNI AD, Brigadir Jenderal Ariyadi Padmanegara
mengungkapkan, penyematan brivet kehormatan dan brivet kualifikasi penembak
meriam menjadi salah satu upaya kecabangannya untuk merangkul kecabangan lain.
"Penyematan
brivet bertujuan meningkatkan kohesivitas dan jiwa korsa antarkecabangan
TNI," ucapnya saat dijumpai di lapangan latihan tembak Pusdikpassus,
Kecamatan Batujajar, Kab. Bandung Barat, Kamis (17/10/13).
Pada momentum
itu, Ariyadi menyematkan brivet kehormatan kepada tiga perwira tinggi TNI. Di
antaranya, yaitu Mayor Jenderal Dedi Kusnadi Thamim (Pangdam III Siliwangi),
Letnan Jenderal Lodewijk F Paulus (Komandan Kodiklat), dan Marsekal Pertama
Imron Nasution (Kasgar Tap II Bandung).
Penyematan
brivet kehormatan, ucap Ariyadi, sebagai bentuk penghargaan Pussenarmed
terhadap prestasi pihak penerima. Selain perihal prestasi, tiga perwira tinggi
tersebut mampu menjadi teladan sikap profesional, dan memiliki catatan
pengalaman tugas yang baik.
"Mereka
orang terpilih. Tidak semua prajurit bisa mendapatkan brovet kehormatan,"
tutur Ariyadi.
Pangdam III
Siliwangi, Mayjen Dedi Kusnadi Thamim menuturkan, brivet kehormatan merupakan
amanah. Sebagai respons atas hal itu, pihaknya siap memberikan perhatian lebih
terhadap kecabangan artileri medan. "Suatu kehormatan mendapatkan
perhargaan ini," ucap Dedi.
Sementara itu,
Komandan Kodiklat, Letjen Lodewijk F Paulus merespons pemberian brivet
kehormatan dengan upaya memajukan armed. Salah bentuk upaya melalui pengajuan
penambahan alutsista kepada Kepala Staf Angkatan Darat.
Lebih lanjut Ia
mengungkapkan, saat pertempuran, artileri tidak hanya milik armed. Prajurit TNI
dari kecabangan lain pun, harus mempunyai rasa memiliki dan mampu
mengoperasikan persenjataan armed.
"Menembakan
meriam merupakan hal baru bagi kami. Pertukaran keahlian antarkecabangan
seperti itu memang diperlukan untuk mendukung kesolidan prajurit TNI,"
tutur Lodewijk.
Sebelum
menyematkan brivet kehormatan dan brivet kualifikasi penembak meriam,
pussenarmed mempersilahkan kepada setiap komandan kecabangan dan tamu undangan
lainnya untuk mencoba meriam 105/TRK M101 A1. Setiap tamu undangan
berkesempatan menembakan dua jenis peluru meriam. (A-206/A-108)***