Senin, 07 Oktober 2013

Ahok Sarankan RI Perkuat Alutsista



Minggu, 06 Oktober 2013 | 20:32 WIB


Metrotvnews.com, Jakarta: WAKIL Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menilai perlengkapan alat perang dan persenjataan yang dimiliki TNI AD belum cukup untuk mempertahankan keamanan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Karena itulah, Ahok berharap pemerintah segera memperkuat persenjataan dan perlengkapan perang alat untuk sistem senjata (alutsista) TNI, sehingga dapat mencegah negara separatis yang akan mencoba mematahkan kesatuan dan persatuan NKRI.

“Alutsista kita ini belum lengkap. Memang hampir semua punya, tapi jumlahnya belum cukup. Makanya kita musti hemat APBN supaya bisa beli alutsista itu,” kata Ahok di Balai Kota DKI, akhir pekan lalu, usai menghadiri Pameran Alutsista TNI AD, di Monas, Jakarta Pusat.

Menurut Ahok, bila alutsista TNI AD kuat dan lengkap, negara-negara yang ingin mencoba menghancurkan pertahanan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia akan berpikir ulang dan segan untuk melakukan hal itu.

“Kalau negara tetangga tahu kita tidak kuat, ya mereka tidak akan segan. Patok-patok wilayah Indonesia bisa dipindah-pindahkan seenaknya,” ujar Ahok mantan Bupati Belitung Timur dan anggota DPR RI.

Menurut dia, dengan jangkauan kemampuan alutsista yang tinggi dan canggih diiringi pasukan profesional, maka bila terjadi perang, TNI AD jauh lebih siap mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. Tidak lagi bermodalkan nekat tanpa peralatan yang canggih dan modern.

“Jangkauan begitu jauh dengan pasukan yang profesional dilengkapi alat-alat yang canggih, kalau ada perang kita bisa lebih siap. Kita tidak mengandalkan nekat lagi seperti bambu runcing. Musti ada nekat dengan kecanggihan teknologi alat. Dan TNI kita sudah siap menjawab itu. Kita senang bisa ada senjata modern,” terangnya.

Untuk meningkatkan kemampuan TNI AD, Ahok meminta pemerintah terus membeli peralatan alutsista yang terbaru dan mengikuti perkembangan zaman. Khususnya dia mencermati jangkauan meriam yang dimiliki TNI AD baru mencapai 125 kilometer (km), seharusnya memiliki jangkauan 300 km.

“Terus beli alutsista supaya tiap pelosok tanah air Indonesia dijaga. Seperti meriam tadi jangkauannya cuma 125 km, kita harus beli yang 300 km. Bisa diperbaharui. Tadi ketemu sama Kopasssus, luar biasa loh. Dia dari prajurit biasa terus naik jadi perwira, karena mampu merangkai senjata. Langsung dinaikin pangkat tanpa ujian,” ungkap dia.

Ahok mengakui belum dapat memastikan Monas dapat dijadikan penyimpanan peralatan alutsista. Pasalnya, Pemprov DKI belum memikirkan hingga ke arah itu. Harus dilihat dari penyusunan Detail Engineering Design.

“Kita belum berpikir ke situ. Ya nanti musti lihat DED. Kalau di Singapura kan di bawahnya semua untuk pertahanan. Kita belum sampai ke arah itu. Kalau dibikin itu menarik juga ya. Kalau ada apa-apa ngumpetnya di sini aja,” gurau Ahok. (Selamat Saragih & Editor: Willy Haryono)