Minggu, 06
Oktober 2013 | 20:32 WIB
Metrotvnews.com,
Jakarta: WAKIL Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa
Ahok menilai perlengkapan alat perang dan persenjataan yang dimiliki TNI AD
belum cukup untuk mempertahankan keamanan dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Karena itulah,
Ahok berharap pemerintah segera memperkuat persenjataan dan perlengkapan perang
alat untuk sistem senjata (alutsista) TNI, sehingga dapat mencegah negara
separatis yang akan mencoba mematahkan kesatuan dan persatuan NKRI.
“Alutsista kita
ini belum lengkap. Memang hampir semua punya, tapi jumlahnya belum cukup.
Makanya kita musti hemat APBN supaya bisa beli alutsista itu,” kata Ahok di
Balai Kota DKI, akhir pekan lalu, usai menghadiri Pameran Alutsista TNI AD, di
Monas, Jakarta Pusat.
Menurut Ahok,
bila alutsista TNI AD kuat dan lengkap, negara-negara yang ingin mencoba
menghancurkan pertahanan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia
akan berpikir ulang dan segan untuk melakukan hal itu.
“Kalau negara
tetangga tahu kita tidak kuat, ya mereka tidak akan segan. Patok-patok wilayah
Indonesia bisa dipindah-pindahkan seenaknya,” ujar Ahok mantan Bupati Belitung
Timur dan anggota DPR RI.
Menurut dia,
dengan jangkauan kemampuan alutsista yang tinggi dan canggih diiringi pasukan
profesional, maka bila terjadi perang, TNI AD jauh lebih siap mempertahankan
kemerdekaan negara Indonesia. Tidak lagi bermodalkan nekat tanpa peralatan yang
canggih dan modern.
“Jangkauan
begitu jauh dengan pasukan yang profesional dilengkapi alat-alat yang canggih,
kalau ada perang kita bisa lebih siap. Kita tidak mengandalkan nekat lagi
seperti bambu runcing. Musti ada nekat dengan kecanggihan teknologi alat. Dan
TNI kita sudah siap menjawab itu. Kita senang bisa ada senjata modern,”
terangnya.
Untuk
meningkatkan kemampuan TNI AD, Ahok meminta pemerintah terus membeli peralatan
alutsista yang terbaru dan mengikuti perkembangan zaman. Khususnya dia
mencermati jangkauan meriam yang dimiliki TNI AD baru mencapai 125 kilometer
(km), seharusnya memiliki jangkauan 300 km.
“Terus beli
alutsista supaya tiap pelosok tanah air Indonesia dijaga. Seperti meriam tadi
jangkauannya cuma 125 km, kita harus beli yang 300 km. Bisa diperbaharui. Tadi
ketemu sama Kopasssus, luar biasa loh. Dia dari prajurit biasa terus naik jadi
perwira, karena mampu merangkai senjata. Langsung dinaikin pangkat tanpa
ujian,” ungkap dia.
Ahok mengakui
belum dapat memastikan Monas dapat dijadikan penyimpanan peralatan alutsista.
Pasalnya, Pemprov DKI belum memikirkan hingga ke arah itu. Harus dilihat dari
penyusunan Detail Engineering Design.
“Kita belum
berpikir ke situ. Ya nanti musti lihat DED. Kalau di Singapura kan di bawahnya
semua untuk pertahanan. Kita belum sampai ke arah itu. Kalau dibikin itu
menarik juga ya. Kalau ada apa-apa ngumpetnya di sini aja,” gurau Ahok. (Selamat
Saragih & Editor: Willy Haryono)