Kamis, 17
Oktober 2013 | 17:53 WIB
KENDARI,
KOMPAS.com - Aparat TNI dan Polri di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, mulai
melakukan kerja bakti membangun kembali rumah warga yang rusak akibat gempa
berkekuatan 4,6 Skala Richter yang mengguncang daerah itu.
Kapolres Buton
Ajun Komisaris Besar Polisi, M. Fahrurrozi mengatakan, mulai Kamis (17/10/2013)
pihaknya bersama anggota TNI bergotong- royong mendirikan kembali bangunan
rumah warga dan fasilitas publik yang mengalami kerusakan akibat gempa.
"Pascagempa
yang terjadi pada malam Selasa lalu, jajaran kepolisian dan pemerintah daerah
sudah melakukan evakuasi dan pendataan, hari ini kami bersama dengan TNI membantu warga untuk
melakukan kerja bakti terhadap ratusan rumah warga yang kena musibah,"
terang Fahrurrozi ditemui usai mengikuti Rakor Kesiagaan dan Pengaman Krisis
BNPT di Kendari, Kamis (17/10/2013).
Fahrurrozi
mengatakan, Polri dan TNI berusaha membantu mengurangi beban masyarakat yang
terkena dampak dari bencana alam tersebut. Selain melakukan kerja bakti,
pihaknya juga tetap melakukan distribusi bantuan terhadap warga korban gempa,
jika mereka belum mendapatkan bantuan.
Lebih lanjut
Fahrurozi menegaskan, kepolisian dan TNI juga melakukan pengamanan di sejumlah
rumah yang ditinggal mengungsi. “Kami bersama TNI tetap stand by untuk
melakukan penjagaan di rumah warga. Jumlah personel yang kami turunkan dari
Polres Buton yakni 25 personel, dari Polsek Batauga dan Sampolawa sebanyak 15
personel dan Brimob 15 Personel, kami juga dibantu dari TNI," jelasnya.
Patroli di
setiap rumah yang ditinggalkan penghuninya mengungsi, sebagai wujud tugas dan
tanggung jawab yang harus diemban demi terciptanya rasa aman. "Semua rumah
warga yang ditinggalkan kami jaga sesuai dengan protap pengamanan, kami
pastikan agar tetap aman sehingga tidak satu pun barang-barang yang ditinggalkan
hilang," lanjutnya.
Seperti
diketahui, gempa berkekuatan 4,6 Skala Richter yang terjadi pada malam takbiran
Idul Adha lalu mengguncang Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton, Sulawesi
Tenggara. Akibat gempa, ratusan rumah warga rusak, sehingga menyebabkan ribuan
orang terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. (Editor : Kistyarini)