Bandung, Asisten Operasi Kasdam III/Siliwangi Kolonel Inf Gatot Sujatmiko mewakili Pangdam III/Siliwangi membuka Penataran Administrasi Penyelenggaraan Latihan (Tar Mingarlat) Tersebar di wilayah Kodam III/Siliwangi tahun 2013 bertempat di Aula Sudirman Dodik Secaba Rindam III/Siliwangi, Jalan Arcamanik Bihbul Sindanglaya Kabupaten Bandung, Rabu (9/10).
Penataran Administrasi Penyelengaraan Latihan akan berlangsung selama tiga hari (9-11 Oktober 2013), diikuti oleh 269 peserta terdiri dari para perwira dan bintara pejabat penyelenggara latihan di Satuan TNI yang ada di wilayah Kodam III/ Siliwangi.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Asops Kasdam III/Siliwangi Kolonel Inf Gatot Sujatmiko mengatakan penataran Mingarlat merupakan penjabaran dari penataran Mingarlat terpusat yang diselenggarakan oleh Sopsad beberapa waktu yang lalu, dengan tujuan untuk mewujudkan pemahaman dan penguasaan teknis penyusunan administrasi penyelenggaraan latihan bagi para pejabat fungsional pembuat administrasi penyelenggaraan latihan di satuan-satuan.
Pangdam menekankan agar kegiatan penataran tidak dipandang sebagai kegiatan rutin, melainkan harus dipandang sebagai kebutuhan organisasi guna mewujudkan kesamaan tekhnis pembuatan administrasi penyelenggaraan latihan (mingarlat) dalam pelaksanaan latihan, sekaligus merupakan upaya dalam kaderisasi pejabat pelaksana teknis penyusunan min¬garlat di seluruh satuan TNI AD di wilayah Kodam III/Siliwangi.
Diungkapkan Pangdam bahwa arah kebijakan pimpinan dalam mewujudkan catur tunggal pembinaan TNI AD salah satunya adalah mewujudkan praj¬rit TNI AD yang profesional, dengan dilandasi oleh budaya sikap perilaku tertib administrasi dalam setiap penyelenggaraan latihan di seluruh satuan jajaran TNI AD.
Untuk mendukung tugas tersebut menurut Pangdam harus dilakukan melalui kerja keras disertai tekad yang kuat untuk mewujudkan pengelolaan program dan anggaran bidang operasi secara benar, efektif, efisien dan akuntable.
Selain itu lanjutnya, agar pelaksanaan latihan mampu mendorong terwujudnya kesadaran yang tinggi bagi prajurit dalam upaya menumbuhkan budaya belajar dan berlatih guna memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit, maka para penyelenggara latihan harus senantiasa melakukan evaluasi dan koreksi terhadap setiap penyelenggaraan latihan, baik terkait masalah teknis administrasi maupun teknis penyelenggaraannya. (Pendam III/Slw), Sumber Koran: Pelita (11 Oktober 2013/Jumat, Hal. 12)
Penataran Administrasi Penyelengaraan Latihan akan berlangsung selama tiga hari (9-11 Oktober 2013), diikuti oleh 269 peserta terdiri dari para perwira dan bintara pejabat penyelenggara latihan di Satuan TNI yang ada di wilayah Kodam III/ Siliwangi.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Asops Kasdam III/Siliwangi Kolonel Inf Gatot Sujatmiko mengatakan penataran Mingarlat merupakan penjabaran dari penataran Mingarlat terpusat yang diselenggarakan oleh Sopsad beberapa waktu yang lalu, dengan tujuan untuk mewujudkan pemahaman dan penguasaan teknis penyusunan administrasi penyelenggaraan latihan bagi para pejabat fungsional pembuat administrasi penyelenggaraan latihan di satuan-satuan.
Pangdam menekankan agar kegiatan penataran tidak dipandang sebagai kegiatan rutin, melainkan harus dipandang sebagai kebutuhan organisasi guna mewujudkan kesamaan tekhnis pembuatan administrasi penyelenggaraan latihan (mingarlat) dalam pelaksanaan latihan, sekaligus merupakan upaya dalam kaderisasi pejabat pelaksana teknis penyusunan min¬garlat di seluruh satuan TNI AD di wilayah Kodam III/Siliwangi.
Diungkapkan Pangdam bahwa arah kebijakan pimpinan dalam mewujudkan catur tunggal pembinaan TNI AD salah satunya adalah mewujudkan praj¬rit TNI AD yang profesional, dengan dilandasi oleh budaya sikap perilaku tertib administrasi dalam setiap penyelenggaraan latihan di seluruh satuan jajaran TNI AD.
Untuk mendukung tugas tersebut menurut Pangdam harus dilakukan melalui kerja keras disertai tekad yang kuat untuk mewujudkan pengelolaan program dan anggaran bidang operasi secara benar, efektif, efisien dan akuntable.
Selain itu lanjutnya, agar pelaksanaan latihan mampu mendorong terwujudnya kesadaran yang tinggi bagi prajurit dalam upaya menumbuhkan budaya belajar dan berlatih guna memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit, maka para penyelenggara latihan harus senantiasa melakukan evaluasi dan koreksi terhadap setiap penyelenggaraan latihan, baik terkait masalah teknis administrasi maupun teknis penyelenggaraannya. (Pendam III/Slw), Sumber Koran: Pelita (11 Oktober 2013/Jumat, Hal. 12)