Selasa, 08 Oktober 2013 | 16:32 WIB
Metrotvnews.com, Semarang: Sejumlah siswa SD berebutan menaiki tank milik TNI di Lapangan pancasila, kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah. Mereka pun mengabadikan momen itu dengan kamera ponsel masing-masing.
Itulah salah satu keriuhan di pameran alat utama sistem senjata (alutsista) TNI di Semarang, Selasa (8/10). Selain tank, berbagai peralatan pun menarik minat para siswa dan pengunjung seperti helikopter, senjata tempur, amunisi, serta sepeda motor trail.
Kegiatan serupa pun berlangsung di Mal Paragon, Solo. Beragam peralatan berjejer mulai dari pintu masuk mal. Beberapa di antaranya panser, jeep Kopaska, senjata laras panjang maupun pendek, alat navigasi, dan seragam antipeluru.
Pengunjung pun bebas mencoba alat-alat tersebut. Tentunya, dengan pengawasan anggota TNI yang bertugas.
Kegiatan itu bertujuan mendekatkan TNI yang berulang tahun ke-68 dengan masyarakat. Selain itu, acara itu merupakan tanggung jawab TNI. Sebab, seluruh peralatan persenjataan dibeli dengan uang rakyat. (Editor: Laela Badriyah)
Metrotvnews.com, Semarang: Sejumlah siswa SD berebutan menaiki tank milik TNI di Lapangan pancasila, kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah. Mereka pun mengabadikan momen itu dengan kamera ponsel masing-masing.
Itulah salah satu keriuhan di pameran alat utama sistem senjata (alutsista) TNI di Semarang, Selasa (8/10). Selain tank, berbagai peralatan pun menarik minat para siswa dan pengunjung seperti helikopter, senjata tempur, amunisi, serta sepeda motor trail.
Kegiatan serupa pun berlangsung di Mal Paragon, Solo. Beragam peralatan berjejer mulai dari pintu masuk mal. Beberapa di antaranya panser, jeep Kopaska, senjata laras panjang maupun pendek, alat navigasi, dan seragam antipeluru.
Pengunjung pun bebas mencoba alat-alat tersebut. Tentunya, dengan pengawasan anggota TNI yang bertugas.
Kegiatan itu bertujuan mendekatkan TNI yang berulang tahun ke-68 dengan masyarakat. Selain itu, acara itu merupakan tanggung jawab TNI. Sebab, seluruh peralatan persenjataan dibeli dengan uang rakyat. (Editor: Laela Badriyah)