Kamis, 10 Oktober 2013

Seribu Aparat TNI dan Polri Amankan Pilkada Mimika

Rabu, 09 Oktober 2013 20:40 WIB

Mimika-Seribu aparat gabungan TNI dan Polri disiagakan mengamankan pemungutan suara pemilihan kepala daerah Kabupaten Mimika, Papua, yang dijadwalkan esok hari, Kamis (10/10/2013). Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, para personil kepolisian dan militer itu telah siaga sejak kemarin atau H-3 pemungutan suara.

"Guna pengamanan jalannya pencoblosan pemilihan bupati dan wakil Bupati Mimika, sekitar seribu personil gabungan TNI Polri dikerahkan, bahkan pengerahan sudah dilaksanakan sejak H-3," kata Tito di Papua, Rabu (9/10/2013).

Dijelaskannya, personil dari Polda Papua dikerahkan sekitar 350 orang kemudian dari polres sekitar 500. Aparat TNI yang disiapkan sekitar  200-300 orang. "Total lebih kurang 1100," kata Tito.

Menurutnya, para personil ditempatkan di sejumlah wilayah yang dianggap memiliki potensi rawan terjadinya gangguan. "Ada beberapa titik yang dianggap rawan, disana personil diplot lebih banyak," katanya.

Tito memastikan situasi keamanan kondusif meskipun ada beberapa elemen masyarakat yang meminta pelaksanaan pemilukada pemungutan suarat ditunda. "Ada beberapa elemen yang minta pencoblosan ditunda, tapi kami jamin keamanan. Bagi elemen yang ingin menunda dan tidak sepakat dengan KPU, didorong untuk melakukan upaya hukum, dengan melapor ke DKPP," tegasnya.

Awalnya, Pilkada Mimika dijadwalkan 8 Oktober. Diundur menjadi 10 Oktober, karena ada verifikasi ulang dua kandidat yang menang dalam putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)  Jayapura, yakni pasangan Longginus Kareyou -Haji Armoniati Arifudin dan  Markus Timang- Leonard Likapoka. Mereka maju lewat jalur perseorangan.

Jumlah pemilih dalam pemilihan kepala daerah tersebut  223.470 pemilih, aka atau naik sekitar 47 ribu dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) saat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Februari 2013 lalu yang berjumlah 175.000 pemilih.
Di kabupaten yang APBD setiap tahunnnya sekitar Rp1,4 Triliun ini juga terdapat tambang emas terbesar di dunia PT Freeport Indonesia dengan jumlah karyawan mencapai 22.000 orang.[008-Viva]