09 Oktober 2013 | 14:36 wib
PURBALINGGA, suaramerdeka.com - Sekitar 250 prajurit TNI dan masyarakat menggelar bersih-bersih Gunung Slamet. Mereka mulai melakukan pendakian dari posko Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Selasa (8/10) petang.
Para prajurit itu berasal dari jajaran Brigif-4/Dewa Ratna. Yakni dari Yonif 405 Wangon, Yonif 406 Bojong dan Yonif 407 Tegal. Mereka dilepas langsung oleh Komandan Brigif-4/Dewa Ratna Letkol Inf Iwan Ma'ruf Zaenudin.
Setelah menyaksikan matahari terbit di puncak, para prajurit itu menuruni Gunung Slamet sambil mengumpulkan sampah yang ditinggalkan pendaki sebelumnya. Secara bertahap mereka tiba kembali di pos pendakian, Rabu (9/10) siang.
"Sambil melakukan pendakian, kita bersihkan Gunung Slamet dari sampah-sampah yang ditinggalkan para pendaki sebelumnya. Sehingga gunung yang kita miliki ini kembali bersih, nyaman, dan asri," kata Danbrigif-4/Dewa Ratna.
Dia menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT Ke 68 TNI dan HUT Ke 63 Kodam IV/Diponegoro. Sedangkan Gunung Slamet yang berketinggian 3.428 meter dpl dipilih karena berada di wilayah Brigif-4/Dewa Ratna.
"Sebelumnya kita melakukan survei beberapa jalur pendakian di Baturaden Purwokerto, Guci Tegal dan Bambangan Purbalingga, ternyata paling mudah jalur pendakiannya adalah dari Purbalingga. Sehingga kita putuskan mendaki dari Bambangan," katanya.
Selain itu jalur pendakian dari Bambangan termasuk ramai pendaki. Sehingga diprediksi sampah yang ditinggalkan pendaki lebih banyak ditemukan di jalur Bambangan. Karena itulah prajurit dikerahkan di jalur Bambangan.
"Saya berharap kepada para pendaki untuk ikut memelihara kelestarian dan kebersihan gunung. Jangan biasakan buang sampah sembarangan. Kalau naik bawa 5 bungkus mi dan 2 botol minuman, misalnya, turunnya pun harus dibawa semua," katanya. (Arief Noegroho/CN33/SMNetwork)
PURBALINGGA, suaramerdeka.com - Sekitar 250 prajurit TNI dan masyarakat menggelar bersih-bersih Gunung Slamet. Mereka mulai melakukan pendakian dari posko Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Selasa (8/10) petang.
Para prajurit itu berasal dari jajaran Brigif-4/Dewa Ratna. Yakni dari Yonif 405 Wangon, Yonif 406 Bojong dan Yonif 407 Tegal. Mereka dilepas langsung oleh Komandan Brigif-4/Dewa Ratna Letkol Inf Iwan Ma'ruf Zaenudin.
Setelah menyaksikan matahari terbit di puncak, para prajurit itu menuruni Gunung Slamet sambil mengumpulkan sampah yang ditinggalkan pendaki sebelumnya. Secara bertahap mereka tiba kembali di pos pendakian, Rabu (9/10) siang.
"Sambil melakukan pendakian, kita bersihkan Gunung Slamet dari sampah-sampah yang ditinggalkan para pendaki sebelumnya. Sehingga gunung yang kita miliki ini kembali bersih, nyaman, dan asri," kata Danbrigif-4/Dewa Ratna.
Dia menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT Ke 68 TNI dan HUT Ke 63 Kodam IV/Diponegoro. Sedangkan Gunung Slamet yang berketinggian 3.428 meter dpl dipilih karena berada di wilayah Brigif-4/Dewa Ratna.
"Sebelumnya kita melakukan survei beberapa jalur pendakian di Baturaden Purwokerto, Guci Tegal dan Bambangan Purbalingga, ternyata paling mudah jalur pendakiannya adalah dari Purbalingga. Sehingga kita putuskan mendaki dari Bambangan," katanya.
Selain itu jalur pendakian dari Bambangan termasuk ramai pendaki. Sehingga diprediksi sampah yang ditinggalkan pendaki lebih banyak ditemukan di jalur Bambangan. Karena itulah prajurit dikerahkan di jalur Bambangan.
"Saya berharap kepada para pendaki untuk ikut memelihara kelestarian dan kebersihan gunung. Jangan biasakan buang sampah sembarangan. Kalau naik bawa 5 bungkus mi dan 2 botol minuman, misalnya, turunnya pun harus dibawa semua," katanya. (Arief Noegroho/CN33/SMNetwork)