06 Oktober 2013
| 13:46 wib
MAGELANG,
suaramerdeka.com – Dengan latar belakang sejarah yang panjang, Gunung Tidar
Kota Magelang menarik perhatian para personel TNI di Indonesia. Bagi mereka,
gunung setinggi 503 meter di atas permukaan laut (dpl) ini memiliki makna
tersendiri, yakni salah satu tempat menempa pendidikan kemiliteran.
Hal itulah yang
mendorong semangat Kodim 0705/Magelang melakukan aksi naik Gunung Tidar dalam
rangka memeringati HUT ke 68 TNI tahun 2013 sekaligus HUT ke-63 Kodam
Diponegoro, Minggu (6/10). Kegiatan yang dikemas jalan sehat ini didukung pula
Komunitas Lembah Tidar (Lemtid).
Tidak kurang
dari 600 peserta mengikuti aksi naik ke gunung yang dikenal juga sebagai
pakunya pulau Jawa ini. Selain TNI, turut serta juga dari unsur lain seperti
anggota kepolisian, staf Pemda, dan Polisi Pamong Praja (PP) serta masyarakat umum.
Bertolak dari
lapangan Koramil 24 Kelurahan Magersari di pagi hari, para peserta berjalan
kaki menyusuri lereng Gunung Tidar menuju puncak. Beberapa kilometer berjalan,
para peserta sampai juga di puncak dan langsung menggelar doa bersama serta
menyanyikan lagu "Syukur".
"Kita
bersama-sama menyanyikan lagu Syukur sebagai bentuk rasa syukur kita yang telah
berusia 68 tahun. Sekaligus kita berdoa untukpara pendahulu kita yang telah
berjuang untuk negara," ujar Dandim 0705/Magelang, Letkol Kav Adang
Sumpena di sela-sela acara.
Dia menjelaskan,
dipilihnya naik Gunung Tidar karena gunung ini memiliki makna sendiri bagi TNI.
Banyak dari anggota TNI, termasuk Presiden SBY pernah ditempa di pendidikan
Akademi Militer (Akmil) yang berada tepat di kaki gunung ini.
"Dari
gunung ini telah lahir tentara-tentara nasional kita yang hebat. Kita perlu
mencontoh mereka dan kita hormati mereka dengan naik gunung ini," katanya.
Jalan sehat dan
naik gunung ini juga, kata Adang bagian dari upaya mengakrabkan para personel
TNI dengan masyarakat. Ditambah juga dengan adanya senam bersama sebelum berangkat
naik gunung dengan harapan tidak ada jarak di antara mereka.
"Termasuk
kita juga ingin turut mengangkat potensi pariwisata dari Gunung Tidar ini.
Melalui kegiatan ini, kami harap keberadaan gunung ini dapat lebih dikenal luas
masyarakat," tandasnya.
Senada
disampaikan Ketua Lemtid, Tri Yudho Purwoko bahwa kawasan gunung berhutan pinus
ini potensial dikembang jadi objek pariwisata menarik. Terutama wisata alam dan
religi dengan keberadaan tiga makam di dalamnya yang banyak menarik perhatian
masyarakat. (Asef Amani/CN33/SMNetwork)